Sumbawa Barat (ANTARA)- Sebuah rumah di Dusun Mekar Sari Desa Persiapan Manemeng Kecamatan Brang Ene, Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/8) malam dirusak massa, lantaran pemilik rumah dituduh menggauli seorang siswi SMP untuk memperdalam ilmu yang diduga sesat.
          Kepala Humas Polres Sumbawa Barat, AKP Bambang Triono, di ibu kota Taliwang, (10/8) mengemukakan, puluhan orang yang terdiri dari masyarakat dan keluarga korban melempari batu dan balok kayu ke sebuah rumah milik, L. M. Sahril (41).
         Sahril, adalah guru mengaji dari Bunga (13), bukan nama sebenarnya, siswa sebuah SMP di kecamatan itu yang diduga diperkosa sebelumnya.
         "Warga menyasar yang bersangkutan untuk ditangkap dan dihakimi lantaran perbuatan sesat yang  disertai tindakan pemerkosaan terhadap korban. Tidak berhasil menemukan pelaku, warga melampiaskan kemarahan dengan merusak rumah," kata Bambang kepada wartawan.
           Akibat kejadian itu, rumah L. M Sahril luluh lantak. Bagian depan dan kaca rumah dihancurkan, sementara Sahril dilaporkan telah menghilang sesaat sebelum kejadian berlangsung.
           Dugaan pemerkosaan itu sendiri terungkap sejak sepakan lalu. Bibi korban bersama keluarga melaporkan oknum guru ngaji tersebut ke Mapolres Sumbawa Barat, setelah mendengar pengakuan Bunga.
          Kepada Polisi bibi korban (nama tak disebutkan) mengaku, Bunga beberapa hari sejak kejadian terlihat murung dan amat ketakutan. Baru setelah seminggu berlalu ia mengaku bahwa ia digauli sang guru ngaji yang konon tengah mendalami sebuah ilmu kebatinan.
         "Menggauli muridnya adalah bagian dari memperdalam ilmu 'istijab'. Itu pengakuan yang bersangkutan kepada polisi. Hasil visum puskesmas setempat juga menunjukkan yang bersangkutan telah  digauli secara paksa," katanya.
           Polisi sendiri tengah meminta keterangan beberapa saksi termasuk warga dan kepala desa setempat. Kini tempat kejadian perkara dipasangi garis polisi. Polisi juga mengamankan puluhan batu dan balok kayu sebagai barang bukti.
            "Sahril kini buron. Setelah diidentifikasi, ternyata dia memiliki dua istri dan belum lama berdomisili di dusun tersebut," ujarnya. (*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024