Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat Gde Putu Aryadi melepas keberangkatan 80 peserta program magang ke Jepang.
Gde Putu Aryadi mengingatkan peserta magang untuk meneladani atau mencontoh para alumni program magang ke Jepang yang rata-rata telah menjadi insan yang sukses sekembalinya dari Jepang.
"Para alumni magang Jepang, kini banyak sukses, karena sejak dini mereka ditempa dengan sikap disiplin dan tekun bekerja. Disiplin dan jujur adalah modal dasar meraih sukses," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan program magang ke Jepang memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan program magang lainnya. Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman kerja untuk membentuk SDM kompeten profesional, juga selama proses magang, pemerintah Jepang memberikan uang saku dan juga modal usaha, sehingga sangat membantu dari sisi biaya.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh peserta untuk senantiasa menjaga nama baik dengan menunjukkan disiplin.
"Jaga sikap, jaga karakter, dan jaga iman," ucapnya.
Aryadi juga menyampaikan bahwa tujuan ke Jepang bukan semata menimba ilmu, mencari pengalaman dan menambah wawasan atau sekadar belajar berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia luar semata. Melainkan lebih dari itu, menjadi duta bangsa membawa kabar baik tentang Indonesia dan pesona NTB di dunia internasional.
Ia mengapresiasi BNI yang sudah memfasilitasi dalam bentuk memberikan KUR terkait pembiayaan. KUR ini meringankan untuk biaya keberangkatan.
"Mereka berangkat dengan KUR, saya harap mereka sungguh-sungguh bekerja. Begitu berangkat harus berdoa dan optimis. Yakin anda berhasil. Jangan sia-siakan kesempatan ini," ujarnya
Mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB itu meminta pemerintah kabupaten dan kota untuk terus mengawal proses magang ini, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Keberangkatan ke luar negeri apapun bentuknya, mau magang atau menjadi CPMI harus sesuai prosedur," katanya.
Ketua Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Bali Tosha Lombok Kochi Abdurahman mengatakan kegiatan ini bisa memberikan contoh bagi LPKS-LPKS lain ke depan.
"Alhamdulillah 'job order' terus masuk. Mudah-mudahan ke depan LPKS ini semakin terkenal di tingkat nasional dan semakin terkenal di Jepang," ujar Abdurahman.
Ia berharap peserta magang ke Jepang mampu menjaga nama baik dengan cara menunjukkan etos kerja.
Gde Putu Aryadi mengingatkan peserta magang untuk meneladani atau mencontoh para alumni program magang ke Jepang yang rata-rata telah menjadi insan yang sukses sekembalinya dari Jepang.
"Para alumni magang Jepang, kini banyak sukses, karena sejak dini mereka ditempa dengan sikap disiplin dan tekun bekerja. Disiplin dan jujur adalah modal dasar meraih sukses," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan program magang ke Jepang memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan program magang lainnya. Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman kerja untuk membentuk SDM kompeten profesional, juga selama proses magang, pemerintah Jepang memberikan uang saku dan juga modal usaha, sehingga sangat membantu dari sisi biaya.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh peserta untuk senantiasa menjaga nama baik dengan menunjukkan disiplin.
"Jaga sikap, jaga karakter, dan jaga iman," ucapnya.
Aryadi juga menyampaikan bahwa tujuan ke Jepang bukan semata menimba ilmu, mencari pengalaman dan menambah wawasan atau sekadar belajar berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia luar semata. Melainkan lebih dari itu, menjadi duta bangsa membawa kabar baik tentang Indonesia dan pesona NTB di dunia internasional.
Ia mengapresiasi BNI yang sudah memfasilitasi dalam bentuk memberikan KUR terkait pembiayaan. KUR ini meringankan untuk biaya keberangkatan.
"Mereka berangkat dengan KUR, saya harap mereka sungguh-sungguh bekerja. Begitu berangkat harus berdoa dan optimis. Yakin anda berhasil. Jangan sia-siakan kesempatan ini," ujarnya
Mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB itu meminta pemerintah kabupaten dan kota untuk terus mengawal proses magang ini, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Keberangkatan ke luar negeri apapun bentuknya, mau magang atau menjadi CPMI harus sesuai prosedur," katanya.
Ketua Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Bali Tosha Lombok Kochi Abdurahman mengatakan kegiatan ini bisa memberikan contoh bagi LPKS-LPKS lain ke depan.
"Alhamdulillah 'job order' terus masuk. Mudah-mudahan ke depan LPKS ini semakin terkenal di tingkat nasional dan semakin terkenal di Jepang," ujar Abdurahman.
Ia berharap peserta magang ke Jepang mampu menjaga nama baik dengan cara menunjukkan etos kerja.