Bima (ANTARA) - Sebanyak 571 orang guru di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, yang akan disertifikasi pada 2012 mengikuti kegiatan pembekalan agar mereka lulus uji kompetensi yang akan dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

     Kegiatan pembekalan yang diberikan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Bima, itu dipusatkan di gedung Paruga Nae, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Senin.

     Kepala LPMP NTB M Irfan di Bima, Senin, mengatakan kegiatan pembekalan tersebut merupakan program nasional dalam rangka memotivasi para guru untuk mempersiapkan diri secara matang agar lulus uji kompetensi yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  secara serentak pada Februari 2012.

     "Hal ini penting dilakukan mengingat kompetensi guru di Kabupaten Bima paling rendah tingkat nasional. Sebagian besar guru yang tidak lulus sertifikasi pada 2011 berasal dari Kabupaten Bima," ujarnya.

     Menurut dia, kegiatan pembekalan tersebut juga dimanfaatkan untuk menyampaikan hal-hal tentang perubahan regulasi oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan terkait dengan program sertifikasi guru dan sistem penilaian kelulusan uji kompetensi.

     Melalui pembekalan tersebut, Irfan berharap jumlah guru yang mengikuti dan lulus uji kompetensi bisa mencapai 100 persen. Uji kompetensi tersebut merupakan regulasi secara nasional yang dilaksanakan oleh LPMP bersama Dinas Pendidikan kabupaten/kota.

     Jumlah kuota guru yang disertifikasi secara nasional sebanyak 330 ribu orang dan anggaran untuk tunjangan profesi yang sudah tersedia untuk  220 ribu orang guru, namun yang diprediksikan lulus uji komptensi sekitar 120 ribu orang.

     "Diharapkan sebanyak 5.788 guru NTB yang disertifikasi pda 2012 lulus seluruhnya," katanya.

     Ia mengatakan, kalau semua guru NTB lulus, bisa menggairahkan perekonomian daerah, terutama di Kabupaten Bima karena daya beli para guru dipastikan lebih baik mengingat  pendapatannya bertambah, yakni gaji pokok ditambah tunjangan sertifikasi sebesar satu kali gaji pokok," katanya.

     Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan olah Raga Kabupaten Bima A Zubair mengatakan, pihaknya sudah berupaya meningkatkan kompetensi para guru, namun kunci agar bisa lulus uji kompetensi ada pada masing-masing guru itu sendiri.

     "Kami sudah berupaya semaksimal mungkin. Tetapi kalau guru sendiri tidak mau belajar dan meningkatkan kemampuannya maka risiko ditanggung sendiri," katanya.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024