Mataram, 19/1 (ANTARA) - Dokter super spesialis dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta didatangkan ke Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat di Mataram, guna membantu kelancaran operasi telinga hidung dan tenggorokan, yang dijadwalkan 20-21 Januari 2012.
     "Itu program kerja sama RSUP NTB dengan RSCM Jakarta, yakni operasi THT secara gratis sekaligus 'sharing' ilmu kedokteran," kata Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat Lalu Mawardi Hamri, di Mataram, Kamis.
     Ia mengatakan, tim Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta yang terdiri dari enam orang super spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) dan empat orang konsultan medis, akan bergabung dengan tim medis RSUP NTB yang hendak melaksanakan operasi THT secara gratis.
     RSUP NTB telah memiliki berbagai peralatan pelayanan THT, namun belum memiliki dokter super spesialis, sehingga didatangkan dari RSCM Jakarta, untuk kelancaran program operasi gratis itu.
     "Jadi, selain 'sharing' ilmu dan pengalaman penanganan pasien THT, juga bermakna peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat NTB," ujarnya.
     Menurut Mawardi, 'sharing' ilmu dokter super spesialis RSCM Jakarta dengan dokter RSUP NTB itu dipandang penting, dalam upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan, khususnya THT.
     Secara normatif, biaya operasi THT di RSUP NTB mencapai Rp3-5 juta, sehingga digratiskan untuk membantu pasien dari keluarga kurang mampu.
     Sebanyak 15 orang dari target 20 orang pasien THT telah disiapkan untuk kegiatan operasi gratis itu. Para pasien itu berasal dari 10 kabupaten/kota di wilayah NTB.
     RSCM Jakarta merupakan rumah sakit tipe A yang telah dilengkapi dengan fasilitas medis yang memadai, bahkan didukung fasilitas penunjang yang tidak dimiliki rumah sakit di daerah seperti rumah singgah, kantin dan restoran, toko, hotspot, senam jantung, tempat bermain anak, apotek serta bank.
     Sementara RSUP NTB merupakan rumah sakit tipe B yang juga telah ditunjang fasilitas medis namun belum memadai, terutama dari aspek sumber daya manusia. (*)

    
    


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2025