Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah mengajak seluruh masyarakat agar pembangunan di wilayah itu semakin berorientasi pada lingkungan.
"Mari kita stop untuk melakukan pembangunan yang tidak berorientasi lingkungan, apalagi dunia saat ini orientasinya adalah "blue green and circular economy," kata Wagub NTB pada acara Penyerahan Sertifikat Akreditasi UPTD Balai Laboratoagar rium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan oleh Komite Akreditasi Nasional Kepada Pemerintah Provinsi NTB di Mataram, Rabu.
Wagub menyatakan NTB sangat konsisten untuk masalah lingkungan. Menyejahterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan.
"Jadi, tidak ada alasan untuk kesejahteraan kemudian mengorbankan lingkungan, apapun itu. Karena ketika lingkungan dan sirkulasi kehidupan tidak di perhatikan, maka perbuatan-perbuatan itu nanti yang akan mendatangkan kerugian," ucapnya.
"Alhamdulillah NTB dan Indonesia komitmen untuk itu, selain itu NTB juga komit untuk "zero emission". Jadi, kalau Indonesia optimis 2060, NTB komitmen untuk "zero emission 2050," sambung Wagub NTB.
Kemudian untuk "zero waste" atau NTB bersih, kata Rohmi progres-nya terus berjalan. Dari yang awalnya 2018 sekitar 20 persen sampah terkelola, saat ini sudah 50 persen. Namun memang pekerjaan rumah (PR) yang masih banyak sehingga menjadi PR bersama untuk bagaimana bisa di kolaborasi dengan baik.
"Begitu juga dengan KLH di NTB, selalu lebih tinggi dari target nasional yang juga merupakan berkat kerja sama semua pihak DLHK," ujarnya.
Untuk itu, ia mengingatkan bahwa warisan terbaik bagi anak cucu adalah lingkungan yang baik dan lingkungan yang sehat. Karena dengan itu generasi yang akan datang bisa "survive" dan Indonesia akan bisa bersaing dalam level dunia.
"Mari kita sungguh-sungguh dalam membangun lingkungan ini. Perusahaan silahkan beroperasi tapi ingat jangan sampai merusak lingkungan. Sehingga praktek menjaga lingkungan itu menjadi top prioritas. Percayalah kalau perusahaan beroperasi dengan lingkungan yang baik maka nanti hasilnya secara keseluruhan jauh akan lebih baik begitupun sebaliknya," katanya.
"Mari kita stop untuk melakukan pembangunan yang tidak berorientasi lingkungan, apalagi dunia saat ini orientasinya adalah "blue green and circular economy," kata Wagub NTB pada acara Penyerahan Sertifikat Akreditasi UPTD Balai Laboratoagar rium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan oleh Komite Akreditasi Nasional Kepada Pemerintah Provinsi NTB di Mataram, Rabu.
Wagub menyatakan NTB sangat konsisten untuk masalah lingkungan. Menyejahterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan.
"Jadi, tidak ada alasan untuk kesejahteraan kemudian mengorbankan lingkungan, apapun itu. Karena ketika lingkungan dan sirkulasi kehidupan tidak di perhatikan, maka perbuatan-perbuatan itu nanti yang akan mendatangkan kerugian," ucapnya.
"Alhamdulillah NTB dan Indonesia komitmen untuk itu, selain itu NTB juga komit untuk "zero emission". Jadi, kalau Indonesia optimis 2060, NTB komitmen untuk "zero emission 2050," sambung Wagub NTB.
Kemudian untuk "zero waste" atau NTB bersih, kata Rohmi progres-nya terus berjalan. Dari yang awalnya 2018 sekitar 20 persen sampah terkelola, saat ini sudah 50 persen. Namun memang pekerjaan rumah (PR) yang masih banyak sehingga menjadi PR bersama untuk bagaimana bisa di kolaborasi dengan baik.
"Begitu juga dengan KLH di NTB, selalu lebih tinggi dari target nasional yang juga merupakan berkat kerja sama semua pihak DLHK," ujarnya.
Untuk itu, ia mengingatkan bahwa warisan terbaik bagi anak cucu adalah lingkungan yang baik dan lingkungan yang sehat. Karena dengan itu generasi yang akan datang bisa "survive" dan Indonesia akan bisa bersaing dalam level dunia.
"Mari kita sungguh-sungguh dalam membangun lingkungan ini. Perusahaan silahkan beroperasi tapi ingat jangan sampai merusak lingkungan. Sehingga praktek menjaga lingkungan itu menjadi top prioritas. Percayalah kalau perusahaan beroperasi dengan lingkungan yang baik maka nanti hasilnya secara keseluruhan jauh akan lebih baik begitupun sebaliknya," katanya.