Labuan Bajo (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memfasilitasi temu bisnis rantai pasok pelaku UMKM ekonomi kreatif dan industri pariwisata dalam Integrated Industry and Investment (3i) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dengan nilai transaksi dalam komitmen bersama mencapai Rp2,5 miliar.

"Telah terkumpul hampir 330 para pelaku ekraf usaha mikro dan kecil dengan pelaku industri pariwisata dan terjadi transaksi senilai Rp2,5 miliar," kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Hotma Parlindungan Manurung di Labuan Bajo, Jumat.

Kegiatan temu bisnis itu menghadirkan para pelaku UMKM dengan berbagai produk olahan baik fesyen, kriya, kuliner, dan tenun beserta turunannya. Mereka menjelaskan keunggulan masing-masing produk dan terjadi kesepakatan bersama berupa komitmen dengan nilai transaksi mencapai Rp2,5 miliar.

Kegiatan temu bisnis itu merupakan satu dari beberapa rangkaian kegiatan dalam coaching clinic yang difasilitasi Kemenparekraf. Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana menambahkan coaching clinic itu dihadirkan sesuai dengan kebutuhan dari pelaku UMKM.

Jika pelaku UMKM mengalami masalah dengan sertifikasi, maka ada coaching clinic untuk menjelaskan proses sertifikasi usaha. Selanjutnya jika pelaku UMKM mengalami masalah yang berkaitan dengan pasar, maka coaching clinic yang diberikan berkaitan dengan temu bisnis bersama hotel dan industri pariwisata lain.

Selain transaksi dalam temu bisnis rantai pasok ekonomi kreatif, di acara tersebut juga berhasil memfasilitasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp2,75 juta kepada setiap UMKM ekraf di Labuan Bajo. Ada 40 pelaku UMKM yang telah mendapatkan NIB dalam kegiatan itu.

Baca juga: Kemenparekraf Sandiaga kagumi keindahan Desa Wisata Barania Sinjai
Baca juga: Kemenparekraf minta tambahan anggaran Rp4,19 triliun

Henky Manurung menyampaikan kegiatan Integrated Industry and Investment (3i) merupakan kegiatan kolaborasi, adaptasi, dan inovasi bersama berbagai pihak. Oleh karena itu, pemerintah hadir untuk menjadikan masyarakat sebagai tulang punggung dari pembangunan ekonomi Indonesia.

"Kita mengawal bahwa berusaha itu diperlukan saat ini untuk menciptakan lapangan kerja di destinasi pariwisata super prioritas," ucapnya.

Kegiatan diisi pula dengan sosialisasi SNI, penyusunan pedoman pelaksanaan standar usaha berbasis risiko, serta penyerahan simbolis NIB dan SNI CHSE. Selain itu ada pula penandatangan kesepakatan bersama antara hotel dengan UMKM serta penyerahan simbolis pembiayaan KUR Sektor Parekraf dari BRI, Mandiri, BNI, dan BCA kepada pelaku usaha parekraf di Labuan Bajo.

 

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024