Mataram (ANTARA) - Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengajak organisasi perangkat daerah (OPD) menjadi "orang tua asuh" Posyandu keluarga (posga) sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kunjungan warga ke posga.
Ketua TP PKK Kota Mataram Hj Kinnastri Mohan Roliskana di Mataram, Rabu, mengatakan, keberadaan OPD menjadi "orang tua asuh" dapat memotivasi serta mendukung kegiatan posga di setiap lingkungan.
"Misalnya, di Kota Mataram ini ada 34 OPD, kalau satu OPD memegang atau menjadi 'orang tua asuh' masing-masing satu posga maka ada 34 posga yang bisa dipegang untuk dipantau kegiatannya," katanya.
Posyandu keluarga di Kota Mataram merupakan posyandu yang melayani kesehatan mulai dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, dan kalangan lanjut usia secara terpadu.
Menurutnya, jumlah posga di Kota Mataram sebanyak 361 posga tersebar pada 50 kelurahan atau enam kecamatan. Dari jumlah itu setiap OPD bisa memilih satu posga dengan prioritas posga dengan strata membutuhkan penanganan dan perhatian khusus.
Seperti posga yang memiliki kasus balita kerdil masih tinggi sehingga OPD sebagai "orang tua asuh" bisa lebih fokus memberikan dukungan dalam penanganan.
"OPD bisa memberikan dukungan dengan mengajak masyarakat mau datang ke posga, menyiapkan bingkisan sebagai daya tarik agar warga mau datang, atau memberikan bantuan fasilitas penunjang seperti kipas angin atau apalah yang bisa membuat pengunjung lebih nyaman," katanya.
Istri Wali Kota Mataram ini mengatakan, OPD sebagai "orang tua asuh" posga tidak harus memberikan dukungan dalam bentuk hal-hal yang berlebihan dan mahal.
"Kecil tapi memberikan manfaat itu jauh lebih baik. Buat bubur kacang hijau satu kilogram saja sudah bisa buat warga senang datang ke posga," katanya.
Ketua TP PKK Kota Mataram Hj Kinnastri Mohan Roliskana di Mataram, Rabu, mengatakan, keberadaan OPD menjadi "orang tua asuh" dapat memotivasi serta mendukung kegiatan posga di setiap lingkungan.
"Misalnya, di Kota Mataram ini ada 34 OPD, kalau satu OPD memegang atau menjadi 'orang tua asuh' masing-masing satu posga maka ada 34 posga yang bisa dipegang untuk dipantau kegiatannya," katanya.
Posyandu keluarga di Kota Mataram merupakan posyandu yang melayani kesehatan mulai dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, dan kalangan lanjut usia secara terpadu.
Menurutnya, jumlah posga di Kota Mataram sebanyak 361 posga tersebar pada 50 kelurahan atau enam kecamatan. Dari jumlah itu setiap OPD bisa memilih satu posga dengan prioritas posga dengan strata membutuhkan penanganan dan perhatian khusus.
Seperti posga yang memiliki kasus balita kerdil masih tinggi sehingga OPD sebagai "orang tua asuh" bisa lebih fokus memberikan dukungan dalam penanganan.
"OPD bisa memberikan dukungan dengan mengajak masyarakat mau datang ke posga, menyiapkan bingkisan sebagai daya tarik agar warga mau datang, atau memberikan bantuan fasilitas penunjang seperti kipas angin atau apalah yang bisa membuat pengunjung lebih nyaman," katanya.
Istri Wali Kota Mataram ini mengatakan, OPD sebagai "orang tua asuh" posga tidak harus memberikan dukungan dalam bentuk hal-hal yang berlebihan dan mahal.
"Kecil tapi memberikan manfaat itu jauh lebih baik. Buat bubur kacang hijau satu kilogram saja sudah bisa buat warga senang datang ke posga," katanya.