Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan strategi pencegahan penularan virus corona penyebab COVID-19 subvarian Omicron XBB.

"Informasi temuan kasus XBB dari Lombok kita terima hari Sabtu (22/10), jadi kita mulai koordinasi dengan satgas hari ini," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Senin.

Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa kasus pertama penularan virus corona subvarian Omicron XBB ditemukan pada seorang warga yang baru kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pasien perempuan yang mengalami gejala demam, pilek, dan batuk itu dikonfirmasi terinfeksi virus corona pada 26 September 2022 dan dinyatakan sembuh pada 3 Oktober 2022, setelah menjalani karantina.

Swandiasa menyampaikan pentingnya meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penularan subvarian baru virus corona penyebab COVID-19.

Menurut dia, langkah-langkah untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan virus tersebut harus segera dijalankan mengingat Kota Mataram merupakan ibu kota provinsi sekaligus pusat perdagangan maupun pendidikan yang mobilitas warganya tinggi.

"Satgas COVID-19 yang terbentuk hingga tingkat kelurahan masih siaga dan belum dibubarkan. Jadi, kita istilahnya tinggal pencet tombol, semua satgas akan bergerak melakukan pencegahan," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram itu.

Satuan-satuan tugas penanganan COVID-19, menurut dia, akan kembali menggiatkan kampanye penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.

Swandiasa mengatakan bahwa kasus penularan virus corona varian Omicron sudah ditemukan di Kota Mataram, tetapi jumlahnya tidak banyak.

"Kalau pun ada temuan kasus baru, rata-rata gejala ringan dan hanya isolasi mandiri," katanya.

"Sampai saat ini, untuk kasus COVID-19 XBB belum ada dari warga Mataram, dan semoga tidak pernah ditemukan," ia menambahkan.
 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2025