Mataram, (ANTARA) - PT PLN (Persero) wilayah Nusa Tenggara Barat memastikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Kali Jangkuk, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, akan mulai beroperasi pada Hari Listrik Nasional 27 Oktober 2012.

     "Proses pembangunan PLTMH itu masih berjalan, namun dipastikan sistem jaringannya sudah bisa masuk ke PLN Cabang Mataram dalam waktu dekat, namun peresmian operasional pada saat Hari Listrik Nasional (HLN) nanti," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PT PLN (Persero) wilayah NTB Amrullah, di Mataram.

     Ia mengatakan, PLTMH Kali Jangkuk yang berkapasitas 2x300 Kilo Watt (KW) dikelola oleh PT Tirta Daya Rinjani yang sudah menjalin kemitraan dengan PT PLN wilayah NTB selaku pembeli energi listrik.

     Harga pembelian energi listrik dari investor yang mengelola PLTMH Kali Jangkuk, dipastikan sedikit lebih mahal dari harga jual PLN kepada para pelanggan.

     Namun, energi listrik yang dihasilkan oleh PLTMH tersebut akan memperkuat sistem kelistirikan milik PT PLN wilayah NTB dan bisa mengurangi beban anggaran untuk penyewaan mesin pembangkit listrik dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Pulau Lombok.

    "Pemanfaatan PLTMH tersebut juga bisa mengurangi biaya pembelian bahan bakar minyak (BBM) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang ada di Kelurahan Tanjung Karang," ujarnya.

     Selain memanfaatkan PLTMH Kali Jangkuk, kata Amrullah, pemerintah juga sudah membangun dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara di Dusun Taman dan Dusun Jeranjang, Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.

     Pembangunan dua PLTU Batubara di Pulau Lombok tersebut dihajatkan juga untuk mengurangi penggunaan BBM dalam menghasilkan energi listrik.

     PLTU yang dibangun di Dusun Taman dinamakan PLTU 1 Lombok  berkapasitas 1 x 25 MW yang dibiayai oleh APBN sesuai DIPA Departemen ESDM tahun anggaran 2009.

     Total biaya pembangunan PLTU 1 Lombok itu sebesar Rp296,3 miliar, dan khusus tahun anggaran 2009 pelaksanaan proyek tersebut mendapat dukungan dana stimulus sebesar Rp68,8 miliar selain alokasi DIPA reguler tahun 2009 sebesar Rp64,2 miliar.

     Sementara PLTU di Dusun Jeranjang dinamakan PLTU 2 Lombok berkapasitas 2 x 25 MW yang dibiayai dari anggaran PLN (APLN) yang juga merupakan bagian dari Program Percepatan 10 ribu MW Tahap I.

     "Sekarang yang diutamakan adalah penggunaan energi terbarukan, makanya kami diminta juga untuk terus mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang bisa menghasilkan energi listrik," kata Amrullah. (*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024