Praya (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Lalu Firman Wijaya mengimbau seluruh perangkat desa memanfaatkan teknologi digital dalam rangka mengembangkan potensi desa maupun meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan komprehensif tentang jurnalistik bagi aparatur pemerintah desa, sehingga nantinya mereka mampu mengelola dan menyebarluaskan informasi seputar perkembangan desa masing-masing," kata Firman usai membuka acara pelatihan jurnalistik bagi perangkat desa yang digelar Forum Wartawan Lombok Tengah (FWLT) di Hotel Ilira, Rabu.
Menurut dia, pelatihan dasar jurnalistik merupakan sarana peningkatan sumber daya aparatur pemerintah desa di bidang pengelolaan informasi pembangunan desa dengan beragam program, kegiatan, dan potensi desa yang dimiliki.
Selaku aparatur, perangkat desa sudah seharusnya memiliki kemampuan dalam mengelola informasi publik untuk mendukung jalannya sistem pemerintahan desa yang transparan, akuntabel, baik, dan bersih.
"Dunia sekarang sudah tidak sama lagi dengan 10 tahun yang lalu. Sebab, hari ini informasi itu bisa menembus semua batas dan mampu menembus semua segmen," katanya.
Oleh karena itu, penguasaan media digital menjadi keharusan, sehingga apa pun potensi, perkembangan, kegiatan, dan dinamika kehidupan di desa dapat dipublikasikan secara luas.
Dari segi biaya, dengan menggunakan platform digital, promosi produk maupun potensi desa dapat dilakukan dengan biaya murah bahkan secara gratis.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan akun media sosial sebagai sarana yang efektif dan efisien dalam menyampaikan program, kegiatan dan anggaran pemerintah desa; sehingga pelaksanaan pemerintahan desa bisa berlangsung secara transparan.
"Hal ini pasti akan mendapatkan respon positif dari masyarakat desa," kata Firman.
Dia juga kepada segenap perangkat desa untuk membangun kemitraan strategis dengan rekan-rekan jurnalis. Hal itu dapat menjadi upaya memperluas penyebaran informasi pembangunan desa.
Firman mengingatkan bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah media massa hari ini, tidak jarang juga itu dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang mengatasnamakan dirinya sebagai wartawan maupun LSM untuk melakukan hal-hal tidak terpuji, seperti melakukan tekanan hingga upaya pemerasan.
"Jika menemukan ada oknum yang melakukan tindakan serupa, laporkan langsung ke pihak berwajib," tambahnya.
Dia mengatakan peran pers terhadap pembangunan sangat besar. Selain sebagai pilar demokrasi, pers sangat berpengaruh bagi terbentuknya citra suatu pemerintahan maupun daerah. Lombok Tengah dapat berkembang pesat saat ini juga tidak lepas dari peran pers yang senantiasa mengabarkan kebaikan tentang Kabupaten Lombok Tengah, katanya.
"Kabar-kabar baik tersebut menjadikan daerah kita semakin ramai dikunjungi," ujar Lalu Firman.
"Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan komprehensif tentang jurnalistik bagi aparatur pemerintah desa, sehingga nantinya mereka mampu mengelola dan menyebarluaskan informasi seputar perkembangan desa masing-masing," kata Firman usai membuka acara pelatihan jurnalistik bagi perangkat desa yang digelar Forum Wartawan Lombok Tengah (FWLT) di Hotel Ilira, Rabu.
Menurut dia, pelatihan dasar jurnalistik merupakan sarana peningkatan sumber daya aparatur pemerintah desa di bidang pengelolaan informasi pembangunan desa dengan beragam program, kegiatan, dan potensi desa yang dimiliki.
Selaku aparatur, perangkat desa sudah seharusnya memiliki kemampuan dalam mengelola informasi publik untuk mendukung jalannya sistem pemerintahan desa yang transparan, akuntabel, baik, dan bersih.
"Dunia sekarang sudah tidak sama lagi dengan 10 tahun yang lalu. Sebab, hari ini informasi itu bisa menembus semua batas dan mampu menembus semua segmen," katanya.
Oleh karena itu, penguasaan media digital menjadi keharusan, sehingga apa pun potensi, perkembangan, kegiatan, dan dinamika kehidupan di desa dapat dipublikasikan secara luas.
Dari segi biaya, dengan menggunakan platform digital, promosi produk maupun potensi desa dapat dilakukan dengan biaya murah bahkan secara gratis.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan akun media sosial sebagai sarana yang efektif dan efisien dalam menyampaikan program, kegiatan dan anggaran pemerintah desa; sehingga pelaksanaan pemerintahan desa bisa berlangsung secara transparan.
"Hal ini pasti akan mendapatkan respon positif dari masyarakat desa," kata Firman.
Dia juga kepada segenap perangkat desa untuk membangun kemitraan strategis dengan rekan-rekan jurnalis. Hal itu dapat menjadi upaya memperluas penyebaran informasi pembangunan desa.
Firman mengingatkan bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah media massa hari ini, tidak jarang juga itu dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang mengatasnamakan dirinya sebagai wartawan maupun LSM untuk melakukan hal-hal tidak terpuji, seperti melakukan tekanan hingga upaya pemerasan.
"Jika menemukan ada oknum yang melakukan tindakan serupa, laporkan langsung ke pihak berwajib," tambahnya.
Dia mengatakan peran pers terhadap pembangunan sangat besar. Selain sebagai pilar demokrasi, pers sangat berpengaruh bagi terbentuknya citra suatu pemerintahan maupun daerah. Lombok Tengah dapat berkembang pesat saat ini juga tidak lepas dari peran pers yang senantiasa mengabarkan kebaikan tentang Kabupaten Lombok Tengah, katanya.
"Kabar-kabar baik tersebut menjadikan daerah kita semakin ramai dikunjungi," ujar Lalu Firman.