Mataram (ANTARA) - Bertepatan dengan momentum Hari Pahlawan Nasional yang diperingati hari ini, Yayasan Priatman Untuk Negeri mempersembahkan sebuah karya film pendek beserta single yang berjudul “Sang Pemula”.
“Yayasan Priatman Untuk Negeri mempersembahkan film pendek ini untuk kakek buyut saya yang telah mendedikasikan hidupnya bagi Tanah Air. ‘Sang Pemula’ menjadi julukan yang sarat akan makna, melalui julukan itulah kami melihat Tirto sebagai inisiator dalam dunia pers dan jurnalistik di Indonesia," kata Ketua Pembina Yayasan Priatman untuk Negeri Mirza Whibowo Soenarto saat dijumpai di Jakarta Selatan, Rabu malam (9/11).
"Kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk bisa menapak tilas bagaimana perjuangan Tirto Adhi Soerjo di masa silam dalam menyuarakan hak berpendapat. Pengorbanan yang dilakukan Tirto, perlahan berhasil membuat masyarakat Indonesia pada masa itu terbuka pikirannya dan berani dalam berpendapat," sambungnya.
Film pendek "Sang Pemula" berceritakan tentang kisah seorang pahlawan Nasional yang bernama R.M Tirto Adhi Soerjo, yang merupakan kakek buyut dari Mirza Whibowo Soenarto.
Tirto dikenal sebagai Bapak Pers Nasional berkat kontribusi dan dedikasinya terhadap dunia pers. Pada era penjajahan, Tirto memperjuangkan suara-suara rakyat kecil dan berkorban agar seluruh masyarakat Indonesia bisa bebas mengeluarkan aspirasi dan juga pendapat.
Semasa hidupnya, Tirto terus berupaya menyuarakan hak-hak rakyat yang pada saat itu terus ditekan oleh penjajah.
Film pendek berdurasi 12 menit ini digarap oleh dua sineas muda Surya Penny & Senry Alvin yang tergabung dalam grup Juyama. Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris yaitu Muhammad Abe yang memerankan tokoh Tirto, serta Ardina Rasti yang berperan sebagai Rana yang merupakan seorang dosen jurnalistik yang tertarik dengan isu-isu sejarah di masa lalu.
“Film ini sangat menarik dan wajib disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Di samping kisah inspiratif dari Tirto Adhi Soerjo, film ini juga memiliki pesan moral yang mendalam dimana ada perjuangan dan pengorbanan sosok pahlawan yang membuat dunia jurnalistik dan pers bisa seperti sekarang ini," papar Sutradara film pendek "Sang Pemula" Juyama.
"Film ini juga memberikan wawasan baru kepada penonton bahwa kebebasan dalam menyuarakan pendapat tidak serta merta terjadi begitu saja, tapi karena ada tokoh yang mengorbankan nyawa di dalamnya,” lanjutnya.
Selain peluncuran film pendek, Mirza Whibowo Soenarto juga meluncurkan single yang berjudul Sang Pemula. Lagu yang diciptakan oleh Mirza ini dinyanyikan oleh musisi Once Mekel.
“Sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi saya pribadi atas kesempatan untuk mengerjakan proyek single Sang Pemula bersama Andre Dinuth. Lagu ciptaan Mas Mirza ini sangat unik, memiliki makna yang dalam menafsirkan pengorbanan Tirto Adhi Soerjo,” tutur Once Mekel.
Film pendek “Sang Pemula” dirilis perdana secara serentak pada tanggal 10 November hari ini di channel YouTube Priatman Untuk Negeri. Sementara itu untuk single “Sang Pemula” dapat dinikmati di Digital Streaming Platform MW Records Indonesia seperti Joox, Spotify, Resso dan platform lainnya.
“Yayasan Priatman Untuk Negeri mempersembahkan film pendek ini untuk kakek buyut saya yang telah mendedikasikan hidupnya bagi Tanah Air. ‘Sang Pemula’ menjadi julukan yang sarat akan makna, melalui julukan itulah kami melihat Tirto sebagai inisiator dalam dunia pers dan jurnalistik di Indonesia," kata Ketua Pembina Yayasan Priatman untuk Negeri Mirza Whibowo Soenarto saat dijumpai di Jakarta Selatan, Rabu malam (9/11).
"Kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk bisa menapak tilas bagaimana perjuangan Tirto Adhi Soerjo di masa silam dalam menyuarakan hak berpendapat. Pengorbanan yang dilakukan Tirto, perlahan berhasil membuat masyarakat Indonesia pada masa itu terbuka pikirannya dan berani dalam berpendapat," sambungnya.
Film pendek "Sang Pemula" berceritakan tentang kisah seorang pahlawan Nasional yang bernama R.M Tirto Adhi Soerjo, yang merupakan kakek buyut dari Mirza Whibowo Soenarto.
Tirto dikenal sebagai Bapak Pers Nasional berkat kontribusi dan dedikasinya terhadap dunia pers. Pada era penjajahan, Tirto memperjuangkan suara-suara rakyat kecil dan berkorban agar seluruh masyarakat Indonesia bisa bebas mengeluarkan aspirasi dan juga pendapat.
Semasa hidupnya, Tirto terus berupaya menyuarakan hak-hak rakyat yang pada saat itu terus ditekan oleh penjajah.
Film pendek berdurasi 12 menit ini digarap oleh dua sineas muda Surya Penny & Senry Alvin yang tergabung dalam grup Juyama. Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris yaitu Muhammad Abe yang memerankan tokoh Tirto, serta Ardina Rasti yang berperan sebagai Rana yang merupakan seorang dosen jurnalistik yang tertarik dengan isu-isu sejarah di masa lalu.
“Film ini sangat menarik dan wajib disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Di samping kisah inspiratif dari Tirto Adhi Soerjo, film ini juga memiliki pesan moral yang mendalam dimana ada perjuangan dan pengorbanan sosok pahlawan yang membuat dunia jurnalistik dan pers bisa seperti sekarang ini," papar Sutradara film pendek "Sang Pemula" Juyama.
"Film ini juga memberikan wawasan baru kepada penonton bahwa kebebasan dalam menyuarakan pendapat tidak serta merta terjadi begitu saja, tapi karena ada tokoh yang mengorbankan nyawa di dalamnya,” lanjutnya.
Selain peluncuran film pendek, Mirza Whibowo Soenarto juga meluncurkan single yang berjudul Sang Pemula. Lagu yang diciptakan oleh Mirza ini dinyanyikan oleh musisi Once Mekel.
“Sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi saya pribadi atas kesempatan untuk mengerjakan proyek single Sang Pemula bersama Andre Dinuth. Lagu ciptaan Mas Mirza ini sangat unik, memiliki makna yang dalam menafsirkan pengorbanan Tirto Adhi Soerjo,” tutur Once Mekel.
Film pendek “Sang Pemula” dirilis perdana secara serentak pada tanggal 10 November hari ini di channel YouTube Priatman Untuk Negeri. Sementara itu untuk single “Sang Pemula” dapat dinikmati di Digital Streaming Platform MW Records Indonesia seperti Joox, Spotify, Resso dan platform lainnya.