Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebut puluhan pengangguran di Mataram mengikuti pelatihan kerja juru las pemula untuk menciptakan wirausaha mandiri.
"Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menekan angka pengangguran dan mengurangi kemiskinan ekstrem di Kota Mataram," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Rabu.
Hal tersebut disampaikan usai membuka kegiatan pelatihan kerja juru las pemula yang diikuti 32 peserta yang merupakan perwakilan masyarakat pencari kerja di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Dikatakan, kegiatan pelatihan juru las pemula itu dilaksanakan selama 14 hari ke depan, untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan pengelasan.
Baca juga: Warga miskin di Mataram disiapkan pelatihan kerja
Selama pelatihan, peserta akan mendapatkan pengetahuan teoritis, praktik pengelasan dengan berbagai jenis metode, dan pengenalan berbagai jenis material yang dapat dikerjakan.
"Selama kegiatan pelatihan tersebut, kami bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) yang sudah bersertifikasi," katanya.
Setelah peserta mengikuti pelatihan selama 14 hari, lanjutnya, para peserta akan mendapatkan berbagai peralatan untuk las atau sesuai jenis pelatihan.
Hal itu bertujuan sebagai modal awal peserta untuk membuka usaha sendiri, sehingga bisa mendapatkan penghasilan, menjadi wirausaha mandiri, serta mampu meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Setelah terima pelatihan dan bantuan peralatan, kami akan turun melakukan pengawasan dan evaluasi para peserta," katanya.
Baca juga: Dinsos Mataram siapkan pelatihan kerja bagi perempuan rawan ekonomi sosial
Lebih jauh Rudi menambahkan, sebanyak 32 peserta yang ikut pelatihan dinilai memenuhi syarat yang ditetapkan antara lain, berusia 18-45 tahun, ber-KTP (Kartu Tanda Penduduk) Kota Mataram, belum bekerja atau menganggur, belum pernah mengikuti pelatihan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Mataram, dan terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
"Kriteria itu kami tetapkan agar apa yang menjadi tujuan program pelatihan kerja bisa tepat sasaran," katanya menambahkan.
Untuk pelaksanaan pelatihan kerja tahun 2025, sambung Rudi, pihaknya mengalokasikan anggaran sekitar Rp900 juta bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DHCHT).
Selain pelatihan juru las, Disnaker juga akan melaksanakan pelatihan mesin pendingin atau AC menyasar 32 orang, tata boga dan tata rias dengan target sasaran 80 orang.
Baca juga: Pelatihan kerja di Mataram dianggarkan Rp1 miliar
Baca juga: Disnaker beri pelatihan kerja barista dan sablon di Mataram
Baca juga: Dinsos Mataram siapkan tim monev pelatihan kerja dan bantuan peralatan PRSE
