Praya, NTB (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, H Lalu Pathul Bahri mengajak pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) di daerah setempat untuk meningkatkan pemberdayaan warga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan jamaah Masjid.
"Kita berharap Dewan Masjid Indonesia bisa mengelola dana hibah yang diberikan kepada masjid untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya saat acara Musyawarah Daerah (Musda) DMI Kabupaten Lombok Tengah 2022 di kantor PGRI Praya, Sabtu.
Pemerintah daerah saat ini telah membuatkan akte notaris yayasan masjid dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau mukim Masjid. Dari 1642 Masjid setidaknya 800 Masjid yang telah dibuatkan akte yayasan secara bertahap.
"Akte yayasan ini sangat peting, sehingga pemerintah daerah bisa memberikan hibah kepada masjid," katanya.
Ia mengatakan, dalam regulasi masjid tidak boleh menerima dana hibah, karena tidak memiliki akta yayasan sehingga dengan adanya program itu saat ini, masjid bisa diberikan dana hibah.
"Jumlah dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD itu cukup banyak, sehingga mereka juga bisa menghibahkan programnya kepada masjid," katanya.
Selain itu, pemerintah daerah juga terus memberikan dukungan terhadap pengurus masjid dengan memberikan dana insentif kepada para "marbot", meskipun jumlah tidak banyak, namun bisa bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Setiap tahun tetap dianggarkan untuk insentif marbot masjid, kita juga telah berikan mesin genset," katanya.
Ia juga mengajak DMI untuk bisa meningkatkan pemberdayaan mukim Masjid di 12 kecamatan sebagai pilot projek, sehingga ketika itu berhasil bisa dikembangkan di Masjid lainnya.
"Penting juga kita melakukan pemberdayaan mukim Masjid," kata Lalu Pathul Bahri.
Ketua DMI Kabupaten Lombok Tengah, H Lendek Jayadi menyampaikan aspirasi atas dukungan pemerintah daerah dalam rangka mendukung peningkatan pembangunan Masjid.
"Banyak program yang telah dilaksanakan pemerintah daerah untuk mendukung kemajuan pengurus Masjid," katanya.
Ia mengatakan, warga di Lombok Tengah ini didominasi agama islam, sehingga keberadaan lembaga ini sangat dibutuhkan untuk mendukung penguatan kegiatan keagamaan di Masjid dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Kita berharap kepada pemerintah daerah supaya bisa tetap mendukung peningkatan pembangunan Masjid di Lombok Tengah," demikian Lendek Jayadi.
"Kita berharap Dewan Masjid Indonesia bisa mengelola dana hibah yang diberikan kepada masjid untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya saat acara Musyawarah Daerah (Musda) DMI Kabupaten Lombok Tengah 2022 di kantor PGRI Praya, Sabtu.
Pemerintah daerah saat ini telah membuatkan akte notaris yayasan masjid dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau mukim Masjid. Dari 1642 Masjid setidaknya 800 Masjid yang telah dibuatkan akte yayasan secara bertahap.
"Akte yayasan ini sangat peting, sehingga pemerintah daerah bisa memberikan hibah kepada masjid," katanya.
Ia mengatakan, dalam regulasi masjid tidak boleh menerima dana hibah, karena tidak memiliki akta yayasan sehingga dengan adanya program itu saat ini, masjid bisa diberikan dana hibah.
"Jumlah dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD itu cukup banyak, sehingga mereka juga bisa menghibahkan programnya kepada masjid," katanya.
Selain itu, pemerintah daerah juga terus memberikan dukungan terhadap pengurus masjid dengan memberikan dana insentif kepada para "marbot", meskipun jumlah tidak banyak, namun bisa bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Setiap tahun tetap dianggarkan untuk insentif marbot masjid, kita juga telah berikan mesin genset," katanya.
Ia juga mengajak DMI untuk bisa meningkatkan pemberdayaan mukim Masjid di 12 kecamatan sebagai pilot projek, sehingga ketika itu berhasil bisa dikembangkan di Masjid lainnya.
"Penting juga kita melakukan pemberdayaan mukim Masjid," kata Lalu Pathul Bahri.
Ketua DMI Kabupaten Lombok Tengah, H Lendek Jayadi menyampaikan aspirasi atas dukungan pemerintah daerah dalam rangka mendukung peningkatan pembangunan Masjid.
"Banyak program yang telah dilaksanakan pemerintah daerah untuk mendukung kemajuan pengurus Masjid," katanya.
Ia mengatakan, warga di Lombok Tengah ini didominasi agama islam, sehingga keberadaan lembaga ini sangat dibutuhkan untuk mendukung penguatan kegiatan keagamaan di Masjid dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Kita berharap kepada pemerintah daerah supaya bisa tetap mendukung peningkatan pembangunan Masjid di Lombok Tengah," demikian Lendek Jayadi.