Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) mengungkapkan upaya yang bakal dilakukan dalam menghadapi potensi resesi global yang diproyeksikan terjadi tahun ini.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan M Riza Damanik saat dihubungi di Jakarta, Senin, menuturkan langkah yang akan dilakukan guna memperkuat ekosistem usaha UMKM dan koperasi dalam negeri yakni mulai dari penguatan akses pasar baik untuk konsumsi, pengadaan barang dan jasa, serta masuk dalam rantai pasok industri.
Kemudian, agar koperasi dan UMKM dapat menahan gelombang resesi maka perlu beradaptasi dan berinovasi di era digital. Produk yang diciptakan, ujarnya, perlu pembaharuan dengan berbasis sains, inovasi teknologi, terutama mengarah ke produk ramah lingkungan, dan pihaknya siap untuk memfasilitasi.
"Dari sisi pembiayaan, pemerintah menyiapkan akses pembiayaan yang mudah dan murah untuk UMKM agar usahanya terus berjalan dan tumbuh," ujarnya.
Anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2023, lanjut dia, bakal ditambah sehingga diharapkan menjangkau lebih besar lagi bagi pelaku UMKM. Bahkan pemerintah juga menyiapkan inovasi pembiayaan KUR Klaster. Begitu pun dengan akses pembiayaan pada koperasi disiapkan melalui LPDB-KUKM (Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi dan UKM).
Lebih lanjut belanja pemerintah juga didorong 40 persen untuk membeli produk-produk UMKM dan koperasi. "Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), setiap Rp400 triliun yang dibelanjakan pemerintah pada produk UMKM, bisa menciptakan lapangan pekerjaan hingga untuk 2 juta," paparnya.
Baca juga: Kemenkop dan UKM membangun PLUT di Lombok Tengah
Baca juga: Kemenkop UKM kejar target rasio kewirausahaan lewat PT
Pihaknya juga terus memperbesar kerja sama UMKM dengan BUMN dan swasta, selain untuk membeli produk UMKM, juga dalam rangka memperkokoh kemitraan rantai pasok antara UMKM dan koperasi dengan BUMN maupun swasta besar. "Ini akan memperkuat pondasi ekonomi kita," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KemenKopUKM beberkan upaya hadapi potensi resesi tahun ini
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan M Riza Damanik saat dihubungi di Jakarta, Senin, menuturkan langkah yang akan dilakukan guna memperkuat ekosistem usaha UMKM dan koperasi dalam negeri yakni mulai dari penguatan akses pasar baik untuk konsumsi, pengadaan barang dan jasa, serta masuk dalam rantai pasok industri.
Kemudian, agar koperasi dan UMKM dapat menahan gelombang resesi maka perlu beradaptasi dan berinovasi di era digital. Produk yang diciptakan, ujarnya, perlu pembaharuan dengan berbasis sains, inovasi teknologi, terutama mengarah ke produk ramah lingkungan, dan pihaknya siap untuk memfasilitasi.
"Dari sisi pembiayaan, pemerintah menyiapkan akses pembiayaan yang mudah dan murah untuk UMKM agar usahanya terus berjalan dan tumbuh," ujarnya.
Anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2023, lanjut dia, bakal ditambah sehingga diharapkan menjangkau lebih besar lagi bagi pelaku UMKM. Bahkan pemerintah juga menyiapkan inovasi pembiayaan KUR Klaster. Begitu pun dengan akses pembiayaan pada koperasi disiapkan melalui LPDB-KUKM (Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi dan UKM).
Lebih lanjut belanja pemerintah juga didorong 40 persen untuk membeli produk-produk UMKM dan koperasi. "Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), setiap Rp400 triliun yang dibelanjakan pemerintah pada produk UMKM, bisa menciptakan lapangan pekerjaan hingga untuk 2 juta," paparnya.
Baca juga: Kemenkop dan UKM membangun PLUT di Lombok Tengah
Baca juga: Kemenkop UKM kejar target rasio kewirausahaan lewat PT
Pihaknya juga terus memperbesar kerja sama UMKM dengan BUMN dan swasta, selain untuk membeli produk UMKM, juga dalam rangka memperkokoh kemitraan rantai pasok antara UMKM dan koperasi dengan BUMN maupun swasta besar. "Ini akan memperkuat pondasi ekonomi kita," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KemenKopUKM beberkan upaya hadapi potensi resesi tahun ini