Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) optimistis resesi ekonomi yang kini membayangi Amerika Serikat (AS) tidak mempengaruhi minat investor asing menanamkan modal di Nusa Tenggara Barat.
"Kondisi AS seperti sekarang ini belum mempengaruhi secara signifikan kondisi investasi yang ada di NTB," kata Pelaksana Tugas Kepala DPMPTSP Nusa Tenggara Barat Wahyu Hidayat di Mataram, Selasa.
Wahyu memaparkan nilai realisasi investasi Amerika Serikat yang masuk ke Nusa Tenggara Barat pada triwulan II 2024 hanya berjumlah Rp5,14 miliar dan menduduki posisi kedelapan berdasarkan urutan negara asal.
Baca juga: Kepala BKF: Pemerintah RI antisipasi dampak resesi ekonomi AS ke RI
Pada April sampai Juni 2024, penanaman modal asing (PMA) tercatat sebanyak Rp1,35 triliun atau hanya delapan persen dari total realisasi investasi yang mencapai Rp16,70 triliun.
PMA yang masuk paling banyak ke Nusa Tenggara Barat bersumber dari negara gabungan Rp1,12 triliun, China Rp59,15 miliar, Prancis Rp33,83 miliar, Australia Rp27,84 miliar, dan Italia Rp15,81 miliar.
Menurut Wahyu, kerja sama investasi antara Amerika Serikat dengan Indonesia adalah kerja sama sektor industri dan perdagangan.
Baca juga: Celios memaparkan berbagai dampak tekanan ekonomi AS terhadap Indonesia
Sedangkan, aliran modal Amerika Serikat yang masuk ke Nusa Tenggara Barat belum ada di sektor industri dan perdagangan karena sektor itu baru menggeliat.
"Angka (investasi AS) belum mencapai 1 persen. Ternyata yang mempengaruhi NTB adalah Inggris, Spanyol, Italia terutama negara gabungan," kata Wahyu.
"Di sini belum ada satu negara yang murni melakukan investasi di NTB. Mereka yang masuk dalam gabungan adalah satu perusahaan yang notabene sumber modal dari beberapa negara," pungkasnya.
Berita Terkait
PLN NTB manfaatkan briket biomassa limbah jagung di Sumbawa
Rabu, 18 September 2024 8:29
Neraca perdagangan NTB surplus 370,75 juta dolar AS
Selasa, 17 September 2024 18:24
Impor NTB Agustus 2024 naik 59,28 persen
Selasa, 17 September 2024 18:21
Ekspor di NTB pada Agustus 2024 naik 115,10 persen
Selasa, 17 September 2024 16:01
Mengenal tradisi unik perayaan Maulid Nabi di NTB
Senin, 16 September 2024 11:53
STAN: UMKM di NTB perlu optimalkan peluang dalam pemasaran digital
Jumat, 13 September 2024 18:00
Akademisi UIN Mataram ungkap kekuatan media sosial pengaruhi opini publik pilkada
Kamis, 12 September 2024 19:04
Akademisi UIN Mataram nilai Pilkada NTB kian matang
Kamis, 12 September 2024 18:09