New York (ANTARA) - Harga minyak mentah mengalami kenaikan material, terangkat lebih dari dua persen, pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena kekhawatiran atas resesi ekonomi AS berkurang dan beberapa pedagang melihat penurunan minyak selama tiga minggu akibat kekhawatiran permintaan sebagai berlebihan.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni terangkat 1,82 dolar AS atau 2,55 persen, menjadi menetap di 73,16 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli bertambah 1,71 dolar AS atau 2,27 persen menjadi ditutup di 77,01 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Sentimen pasar yang optimis dipicu oleh laporan pasar tenaga kerja AS yang tangguh dan rebound saham bank-bank regional AS sebagian besar tetap tidak berubah.
Laporan pekerjaan AS yang sehat untuk April membantu minyak naik sekitar empat persen pada Jumat (5/5/2023) meskipun kekuatan pasar tenaga kerja dapat memaksa Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
Brent telah mengakhiri minggu lalu dengan penurunan sekitar 5,3 persen, sementara minyak mentah AS anjlok 7,1 persen bahkan setelah rebound Jumat (5/5/2023). Kedua harga acuan tersebut turun selama tiga minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak November.
"Rebound minyak (pada Senin) mengikuti kembalinya saham-saham energi di Wall Street Jumat lalu (5/5/2023) setelah AS melaporkan data pekerjaan yang kuat, yang meredakan kekhawatiran tentang resesi ekonomi yang akan segera terjadi," kata analis CMC Markets Tina Teng.
Pasar minyak terus pulih karena para pedagang bertaruh bahwa Amerika Serikat tidak akan jatuh ke dalam resesi, kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire. Aksi jual baru-baru ini sangat emosional, dan tampaknya pasar telah tenang, tambah Zernov.
Alasan sebenarnya minyak memantul kembali adalah harapan bahwa krisis perbankan regional dapat diatasi dan mungkin tidak sistemik, menurut Phil Flynn, analis senior di The Price Futures Group.
"Rebound besar pada saham PacWest Bank setelah pemotongan dividen dan kata-kata Warren Buffett pada rapat pemegang saham Berkshire Hathaway 2023, tampaknya membuat pasar tenang," kata Flynn.
Analis Goldman Sachs pada Sabtu (6/5/2023) mengatakan bahwa kekhawatiran atas permintaan jangka pendek dan peningkatan pasokan "berlebihan".
Putaran pemotongan produksi sukarela oleh beberapa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC+, dimulai bulan ini dan kelompok tersebut mengadakan pertemuan berikutnya pada 4 Juni.
Baca juga: Industri hulu migas hasilkan Rp700 triliun untuk negara 2022
Baca juga: Warga Mataram jangan panik wacana kenaikan minyak goreng imbas El Nino
Sebelum itu, angka inflasi harga konsumen AS untuk April akan menjadi fokus pada Rabu (10/5/2023), berpotensi mempengaruhi sikap Fed terhadap keputusan suku bunga di masa mendatang. Laporan pasar minyak bulanan terbaru OPEC akan dirilis pada Kamis (11/5/2023), akan memberikan pembacaan terbaru tentang prospek permintaan dan pasokan.
Berita Terkait
Cabai rawit turun Rp3.230 jadi Rp42.270 per kg
Rabu, 9 Oktober 2024 7:54
Menteri ESDM Bahlil harap harga minyak dunia tak terkoreksi sebab berimbas ke APBN
Selasa, 8 Oktober 2024 7:11
Harga pangan hari ini, minyak goreng stabil Rp18.110 per kg
Senin, 7 Oktober 2024 8:59
Harga CPO naik dipengaruhi peningkatan permintaan dari India
Rabu, 2 Oktober 2024 18:50
Harga pangan hari ini mayoritas alami kenaikan, telur Rp29.880 per kg
Senin, 30 September 2024 8:44
Daftar harga pangan hari ini, minyak goreng Rp18.250 per liter
Kamis, 12 September 2024 8:24
Harga pangan hari ini stabil, beras premium Rp15.520 per kg
Kamis, 5 September 2024 10:13
Info!! Harga pangan Rabu ini naik, daging ayam Rp36.910 per kg dan cabai Rp50.010 per kg
Rabu, 4 September 2024 8:42