Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, melaksanakan upacara persembahyangan "bhakti pujawali" di Pura Dalem Sakenan yang terletak di Desa Adat Serangan, Denpasar, bertepatan dengan Hari Suci Kuningan.
"Dengan pelaksanaan upacara ini mari kita tingkatkan rasa bakti kita," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di sela-sela melaksanakan persembahyangan di Pura Sakenan, Denpasar, Sabtu.
Selain Jaya Negara, upacara yang dipadati oleh umat Hindu itu juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda IB Alit Wiradana, dan jajaran organisasi perangkat daerah Pemkot Denpasar.
Tampak hadir pula Panglingsir (tokoh tetua) Puri Kesiman AA Ngurah Gede Kusuma Wardana, Ketua TP PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa, dan Ketua DWP Kota Denpasar Widnyani Wiradana. "Bakti ini untuk menjaga harmonisasi antara unsur parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi filosofi Tri Hita Karana," ujar Jaya Negara.
Menurut dia, sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat menjadikan acara tersebut sebagai sebuah momentum dalam menjaga keharmonisan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana (tiga hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan dan lingkungan)
Pelaksanaan bakti tersebut sekaligus sebagai wujud bakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan) untuk menciptakan kerahayuan atau keselamatan. Diiringi suara kidung dan gender wayang, pelaksanaan upacara diawali dengan sesolahan Tari Topeng Wali, dilanjutkan dengan Tari Rejang Dewa. Upacara dipimpin Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari, Denpasar dan Ida Pedanda Budha Jelantik Giri, Griya Gunung Sari, Ubud.
Sementara itu, Panglingsir Puri Kesiman AA Ngurah Gede Kusuma Wardana didampingi IB Gede Pidada selaku Prawartaka Karya (panitia upacara) mengatakan pelaksanaan Pujawali di Pura Sakenan Kota Denpasarkembali dilaksanakan dengan normal lantaran sudah dicabutnya PPKM.
Baca juga: Umat Hindu di Belitung persembahyangan Hari Raya Kuningan
Baca juga: Catatan Simakrama: jadikan umat Hindu Jatim sebagai ikon kerukunan umat beragama
Namun demikian, secara tattwa (filsafat), pelaksanaan pujawali tetap berlangsung sebagaimana tahun sebelumnya dan Ida Bhatara "nyejer" selama tiga hari hingga 17 Januari 2022. Masyarakat yang hadir diharapkan untuk tetap menerapkan prokes dan tidak menggunakan plastik sekali pakai.
Usai melaksanakan persembahyangan di Pura Dalem Sakenan, Wali Kota Denpasar bersama Ketua TP PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara melaksanakan persembahyangan di Pura Dalem Susunan Wadon yang juga berlokasi di kawasan Desa Adat Serangan.
"Dengan pelaksanaan upacara ini mari kita tingkatkan rasa bakti kita," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di sela-sela melaksanakan persembahyangan di Pura Sakenan, Denpasar, Sabtu.
Selain Jaya Negara, upacara yang dipadati oleh umat Hindu itu juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda IB Alit Wiradana, dan jajaran organisasi perangkat daerah Pemkot Denpasar.
Tampak hadir pula Panglingsir (tokoh tetua) Puri Kesiman AA Ngurah Gede Kusuma Wardana, Ketua TP PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa, dan Ketua DWP Kota Denpasar Widnyani Wiradana. "Bakti ini untuk menjaga harmonisasi antara unsur parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi filosofi Tri Hita Karana," ujar Jaya Negara.
Menurut dia, sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat menjadikan acara tersebut sebagai sebuah momentum dalam menjaga keharmonisan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana (tiga hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan dan lingkungan)
Pelaksanaan bakti tersebut sekaligus sebagai wujud bakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan) untuk menciptakan kerahayuan atau keselamatan. Diiringi suara kidung dan gender wayang, pelaksanaan upacara diawali dengan sesolahan Tari Topeng Wali, dilanjutkan dengan Tari Rejang Dewa. Upacara dipimpin Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari, Denpasar dan Ida Pedanda Budha Jelantik Giri, Griya Gunung Sari, Ubud.
Sementara itu, Panglingsir Puri Kesiman AA Ngurah Gede Kusuma Wardana didampingi IB Gede Pidada selaku Prawartaka Karya (panitia upacara) mengatakan pelaksanaan Pujawali di Pura Sakenan Kota Denpasarkembali dilaksanakan dengan normal lantaran sudah dicabutnya PPKM.
Baca juga: Umat Hindu di Belitung persembahyangan Hari Raya Kuningan
Baca juga: Catatan Simakrama: jadikan umat Hindu Jatim sebagai ikon kerukunan umat beragama
Namun demikian, secara tattwa (filsafat), pelaksanaan pujawali tetap berlangsung sebagaimana tahun sebelumnya dan Ida Bhatara "nyejer" selama tiga hari hingga 17 Januari 2022. Masyarakat yang hadir diharapkan untuk tetap menerapkan prokes dan tidak menggunakan plastik sekali pakai.
Usai melaksanakan persembahyangan di Pura Dalem Sakenan, Wali Kota Denpasar bersama Ketua TP PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara melaksanakan persembahyangan di Pura Dalem Susunan Wadon yang juga berlokasi di kawasan Desa Adat Serangan.