Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat akan memantau keamanan perayaan Tahun Baru Imlek 2574 yang jatuh pada Minggu (22/1), agar berjalan aman dan kondusif.
"Dengan demikian, warga Tionghoa yang ada di Kota Mataram tetap bisa melaksanakan ibadah dengan tenang dan merayakan Tahun Baru Imlek dengan penuh suka cita," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Jumat.
Terkait dengan itu, pemerintah kota akan melakukan pemantauan keamanan dan ketertiban masyarakat pada malam perayaan Tahun Baru Imlek 2574 terutama di tempat-tempat ibadah warga Tionghoa.
"Itu menjadi bagian tugas anggota Satuan Polisi Pamong Praja bersama jajaran TNI/Polri serta aparat terkait lainnya," katanya.
Hanya saja, lanjutnya, wali kota berharap warga Tionghoa dapat melaksanakan Imlek dengan kegiatan-kegiatan sederhana tanpa menghilangkan esensi dari perayaan Imlek tersebut.
"Kondisi kita saat ini masih dalam suasana keprihatinan apalagi cuaca ekstrem masih terjadi. Semoga ini tetap menjadi atensi bersama," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, libur panjang perayaan Tahun Baru Imlek 2574 dimulai Sabtu hingga Senin, diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dengan berbagai kegiatan positif.
Apalagi berdasarkan informasi BMKG menyebutkan pada tanggal 21 Januari akan terjadi fenomena "super new moon", yang berpotensi terjadinya banjir rob di kawasan pesisir pantai.
"Karena itu harapan kita selama libur Imlek, masyarakat tidak mendekati wilayah pantai sebagai upaya antisipasi mencegah risiko bencana," katanya.
Terkait dengan itu juga, pemerintah kota akan melakukan pengawasan pada sejumlah objek-objek wisata terutama kawasan 9 kilometer pantai di Kota Mataram.
"Dengan demikian, warga Tionghoa yang ada di Kota Mataram tetap bisa melaksanakan ibadah dengan tenang dan merayakan Tahun Baru Imlek dengan penuh suka cita," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Jumat.
Terkait dengan itu, pemerintah kota akan melakukan pemantauan keamanan dan ketertiban masyarakat pada malam perayaan Tahun Baru Imlek 2574 terutama di tempat-tempat ibadah warga Tionghoa.
"Itu menjadi bagian tugas anggota Satuan Polisi Pamong Praja bersama jajaran TNI/Polri serta aparat terkait lainnya," katanya.
Hanya saja, lanjutnya, wali kota berharap warga Tionghoa dapat melaksanakan Imlek dengan kegiatan-kegiatan sederhana tanpa menghilangkan esensi dari perayaan Imlek tersebut.
"Kondisi kita saat ini masih dalam suasana keprihatinan apalagi cuaca ekstrem masih terjadi. Semoga ini tetap menjadi atensi bersama," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, libur panjang perayaan Tahun Baru Imlek 2574 dimulai Sabtu hingga Senin, diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dengan berbagai kegiatan positif.
Apalagi berdasarkan informasi BMKG menyebutkan pada tanggal 21 Januari akan terjadi fenomena "super new moon", yang berpotensi terjadinya banjir rob di kawasan pesisir pantai.
"Karena itu harapan kita selama libur Imlek, masyarakat tidak mendekati wilayah pantai sebagai upaya antisipasi mencegah risiko bencana," katanya.
Terkait dengan itu juga, pemerintah kota akan melakukan pengawasan pada sejumlah objek-objek wisata terutama kawasan 9 kilometer pantai di Kota Mataram.