Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) aktif mengambil sampel makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai salah satu bentuk pengawasan dan memberikan jaminan keamanan pangan serta kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Jumat, mengatakan sampel makanan tersebut diambil secara acak dan berkala untuk dilakukan cek laboratorium.
"Dari hasil pengecekan selama ini, alhamdulillah belum ditemukan bahan pangan MBG yang berpotensi menyebabkan keracunan. Misalnya, untuk kandungan bakteri e.coli (Escherichia coli) rata-rata nol," katanya.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi adanya kasus keracunan yang terjadi pada siswa di luar daerah, setelah mengonsumsi MBG.
Baca juga: Program MBG di Mataram hemat uang jajan siswa
Emirald mengatakan untuk menghindari hal serupa, Dinkes Kota Mataram rutin melakukan pengawasan dan pengambilan sampel makanan MBG yang dikelola di masing-masing dapur.
Langkah itu sebagai bentuk pengawasan sekaligus perhatian Pemerintah Kota Mataram guna memberikan jaminan keamanan pangan, kesehatan, dan kualitas MBG di Mataram sehat dan layak konsumsi.
"Dengan keterbatasan petugas dan waktu, kami tidak bisa melakukan pengambilan sampel secara menyeluruh. Jadi, sampel kami ambil secara acak," katanya.
Baca juga: Dinkes-BPOM Mataram awasi MBG pastikan keamanan pangan
Hasilnya, lanjut Emirald, sejauh ini di Kota Mataram belum ada temuan kasus keracunan yang disebabkan MBG dan semoga tidak pernah ada.
Dia berharap program MBG bagi siswa, ibu hamil, dan balita yang dicanangkan pemerintah dapat mendatangkan manfaat luar biasa untuk menciptakan generasi emas 2045.
Salah satu manfaat dari program MBG bagi siswa, ibu hamil, dan balita di Mataram, katanya, dapat menekan angka stunting dan mencegah kasus stunting baru di Kota Mataram.
Apalagi, tahun 2025, Kota Mataram telah menargetkan penurunan stunting pada angka 5 persen dari jumlah kasus saat ini tercatat sebesar 6,7 persen atau sekitar 1.500 kasus.
"Melalui program MBG, kami berharap dapat mendukung capaian target penurunan kasus stunting menjadi 5 persen pada akhir tahun 2025, bisa tercapai," katanya.
Baca juga: Mataram usulkan empat lokasi pembangunan dapur MBG
Baca juga: Pemkot Mataram siap kumpulkan SPPG pastikan MBG berkualitas
Baca juga: Sudah jalan dua tahun, SMP Negeri 15 Mataram laksanakan MBG mandiri
