Mataram, (Antara Mataramm) - Divisi Regional Bulog Nusa Tenggara Barat menargetkan akan mengirim beras sebanyak 100 ribu ton pada 2013 ke daerah lain yang memerlukan kebutuhan pokok itu .

"Kalau target pengadaan beras pada 2013 sebanyak 200 ribu ton bisa direalisasikan kita akan kita menargetkan pengiriman beras ke daerah lain sebanyak 100 ribu ton," kata Kepala Divisi Regional Bulog NTB H Muhammad Hasyim di Mataram, Sabtu.

Ia mengatakan, stok beras yang disimpan di sejumlah gudang sekarang ini mencapai 130 ribu ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 18 bulan atau sampai Januari 2015.

Karena itu, kata Hasyim, perlu di dikirim ke daerah lain yang membutuhkan sebab kalau terlalu lama disimpan di gudang mutunya akan menurun.

"Untuk itu kami sudah mengusulkan ke kanto Bulog pusat di Jakarta agar dilakukan sebagian stok itu dipindahkan atau dikirim ke daerah lain yang membutuhkan beras, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali atau daerah timur lainnya," katanya.

Ia mengatakan, sampai awal Agustus 2013 realisasi pengadaan mencapai 142 ribu ton. Diharapkan sampai Desember 2013 bisa direalisasikan sebanyak 200 ribu ton.

"Kami bertekad untuk merealisasikan target pengadaan sebanyak 200 ribu ton. Memang yang menjadi kendala adalah keterbatasan daya tampung gudang, hingga saat ini daya tampung hanya 90 ribu ton, namun beras yang masuk bisanya dikeluarkan lagi, sehingga beras baru bisa masuk," katanya.

Menurut Hasyim, untuk mengatasi keterbatasan daya tampung gudang tersebut, pihaknya mengusulkan ke Bulog pusat agar sebagian stok dikeluarkan untuk membantu daerah lain yang membutuhkan beras.

Untuk mengatasi keterbatasan daya tampung tersebut, katanya, pihaknya akan membangun gudang di Sakra Lombok Timur dengan kapasitas 3.500 ton dan di Bolo Dompu dengan kapasitas 3.500 ton.

Dia mengatakan, menurut rencana juga akan dibangun gudang di beberapa daerah lain di NTB, seperti di Kabupaten Sumbawa Barat, namun hingga kini masih menghadapi persoalan lahan tempat membangun gudang.(*)  

Pewarta : Oleh Masnun
Editor :
Copyright © ANTARA 2025