Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, optimistis pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat bakal bisa mendongkrak kunjungan wisatawan dan usaha pariwisata sehingga target pendapatan asli daerah Rp28,9 miliar pada 2023 di sektor pariwisata dapat terealisasi.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Mohamad Arif Aldian di Gunungkidul, Selasa, menyambut baik kebijakan pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat.
"Kami dari Dinas Pariwisata sangat menyambut baik kebijakan tersebut, karena harapan kami akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah wisatawan dan aktivitas pelaku usaha pariwisata," kata Arif Aldian.
Ia mengatakan tanda-tanda dampak positif pencabutan PPKM, yakni mulai naiknya kunjungan wisatawan saat libur panjang dan akhir pekan. Ia menilai tingkat kunjungan wisata saat libur Imlek meningkat hingga 44 persen. Terutama jika dibandingkan saat akhir pekan biasa.
Angka kunjungan saat libur Imlek pun berkontribusi cukup besar pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor wisata. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menargetkan PAD 2023 sebesar Rp 28,9 miliar. Total pendapatan asli daerah dari retribusi tempat rekreasi pada 1-23 Januari 2023 sudah mencapai Rp990,8 juta. "Kami optimistis kunjungan wisatawan akan terus meningkat saat libur lebaran nanti. Semoga kasus COVID-19 tidak ada lagi, sehingga kondisi sektor pariwisata segera pulih," katanya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul Sunyoto mengatakan pencabutan PPKM oleh pemerintah pusat belum berdampak signifikan terhadap pertumbuhan usaha jasa pariwisata di Gunungkidul.
Baca juga: Pemkot Mataram akan merevitalisasi objek wisata Pantai Ampenan
Baca juga: Daerah ini di Indonesia gratiskan pelajar cinta Al Quran masuk objek wisata
Berdasarkan data kunjungan wisatawan Dispar Gunungkidul, saat libur Natal dan Tahun Baru 2023, dan Libur Imlek 2023 tidak sesuai harapan. "Saat libur Imlek kemarin kenaikannya cuma 10 sampai 20 persen," kata Sunyoto.
Menurutnya, pencabutan PPKM belum sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat. Perekonomian dinilai belum pulih sehingga berimbas pada sektor wisata. "Namun demikian, kami optimistis masih ada waktu panjang agar sektor wisata di Gunungkidul bisa kembali normal. Antara lain dengan memanfaatkan libur besar, seperti saat libur Lebaran 2023 ini," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Mohamad Arif Aldian di Gunungkidul, Selasa, menyambut baik kebijakan pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat.
"Kami dari Dinas Pariwisata sangat menyambut baik kebijakan tersebut, karena harapan kami akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah wisatawan dan aktivitas pelaku usaha pariwisata," kata Arif Aldian.
Ia mengatakan tanda-tanda dampak positif pencabutan PPKM, yakni mulai naiknya kunjungan wisatawan saat libur panjang dan akhir pekan. Ia menilai tingkat kunjungan wisata saat libur Imlek meningkat hingga 44 persen. Terutama jika dibandingkan saat akhir pekan biasa.
Angka kunjungan saat libur Imlek pun berkontribusi cukup besar pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor wisata. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menargetkan PAD 2023 sebesar Rp 28,9 miliar. Total pendapatan asli daerah dari retribusi tempat rekreasi pada 1-23 Januari 2023 sudah mencapai Rp990,8 juta. "Kami optimistis kunjungan wisatawan akan terus meningkat saat libur lebaran nanti. Semoga kasus COVID-19 tidak ada lagi, sehingga kondisi sektor pariwisata segera pulih," katanya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul Sunyoto mengatakan pencabutan PPKM oleh pemerintah pusat belum berdampak signifikan terhadap pertumbuhan usaha jasa pariwisata di Gunungkidul.
Baca juga: Pemkot Mataram akan merevitalisasi objek wisata Pantai Ampenan
Baca juga: Daerah ini di Indonesia gratiskan pelajar cinta Al Quran masuk objek wisata
Berdasarkan data kunjungan wisatawan Dispar Gunungkidul, saat libur Natal dan Tahun Baru 2023, dan Libur Imlek 2023 tidak sesuai harapan. "Saat libur Imlek kemarin kenaikannya cuma 10 sampai 20 persen," kata Sunyoto.
Menurutnya, pencabutan PPKM belum sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat. Perekonomian dinilai belum pulih sehingga berimbas pada sektor wisata. "Namun demikian, kami optimistis masih ada waktu panjang agar sektor wisata di Gunungkidul bisa kembali normal. Antara lain dengan memanfaatkan libur besar, seperti saat libur Lebaran 2023 ini," katanya.