Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Adib Khumaidi terpilih menjadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-ASEAN (Medical Association of South East Asian Nations/MASEAN) periode 2023-2024.
Dilansir dari keterangan tertulis PB-IDI di Jakarta, Senin, penyerahan amanat dari Ketua MASEAN sebelumnya, dr Nguyen Thi Xuyen, dari Vietnam Medical Association kepada dr Moh Adib Khumaidi, SpOT dilakukan bersamaan dengan pertemuan MASEAN di Jakarta hari ini.
Pertemuan bertajuk “Health Sector Recovery After Pandemic” juga memilih Dr Ng Chew Lip dari SIngapore Medical Association sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen) MASEAN untuk periode yang sama.
Dalam sambutannya sebagai Ketua MASEAN, Adib mengatakan, MASEAN telah mengakui pentingnya ikatan yang lebih erat di antara perhimpunan kedokteran nasional dalam membantu semua lapisan masyarakat di kawasan ASEAN mencapai tingkat kesehatan setinggi mungkin, dan menyadari perlunya kerja sama dan upaya bersama dalam memelihara martabat dan standar profesi kedokteran. "Kami juga mendorong studi dan penyebaran semua aspek pengetahuan medis, penyetaraan kompetensi, termasuk transfer pengetahuan," katanya.
Tema kegiatan merujuk pada hubungan kesejawatan antarnegara ASEAN menjadi lebih kuat. Berbagai hal dibicarakan utamanya penguatan profesi dalam masa pemulihan pandemi. Sekjen MASEAN Ng Chew Lip mengatakan COVID-19 telah menggarisbawahi pentingnya kolaborasi regional, melalui berbagi informasi dan praktik terbaik dalam merespons ancaman yang terjadi di ASEAN. "Hal ini juga memberikan kesempatan untuk melihat ke dalam, menemukan kembali peran asosiasi medis, seperti memberikan informasi medis yang andal dan tepat waktu,” katanya.
Acara penyerahan mandat tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI Mayjen Pol. (Purn) Sidarto Danusubroto. “Mereka (dokter dan tenaga kesehatan) betul-betul pahlawan kemanusiaan, yang mengangkat bagaimana Covid-19 cepat teratasi di Indonesia, itu luar biasa termasuk yang terbaik. Dengan kepemimpinan MASEAN pada dr Adib dari IDI, diharapkan organisasi-organisasi dokter se-ASEAN bisa meningkatkan kerja sama," katanya.
Sidarto mengatakan, momentum tersebut saat yang tepat untuk mempererat kerja sama para dokter ASEAN dalam bertukar pengetahuan, kerja sama mengatasi masalah kesehatan. Didirikan sejak 1 Maret 1980, MASEAN beranggotakan perhimpunan kedokteran nasional yang diakui secara konstitusi dari 10 negara anggota ASEAN.
Selain IDI yang mewakili Indonesia, MASEAN juga beranggotakan organisasi kedokteran medis dari Singapura (Singapore Medical Association), Malaysia (Malaysia Medical Association), Vietnam (Vietnam Medical Association), Thailand (Medical Association of Thailand), Filipina (Phillipine Medical Association), Brunei Darussalam (Brunei Medical Association), Kamboja (Cambodian Medical Association), Laos (Lao Medical Association), Myanmar (Myanmar Medical Association).
Baca juga: Akademisi Unram: pendistribusian dokter spesialis harus merata di daerah
Baca juga: 254.894 dokter di Indonesia telah miliki STR
Selain menjadi tuan rumah MASEAN hingga 2024, IDI juga menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Medical Association pada Agustus 2022. Selain bersama World Medical Association selama lebih dari 70 tahun, IDI juga termasuk salah satu inisiator MASEAN yang kini sudah berusia lebih dari 40 tahun.
Dilansir dari keterangan tertulis PB-IDI di Jakarta, Senin, penyerahan amanat dari Ketua MASEAN sebelumnya, dr Nguyen Thi Xuyen, dari Vietnam Medical Association kepada dr Moh Adib Khumaidi, SpOT dilakukan bersamaan dengan pertemuan MASEAN di Jakarta hari ini.
Pertemuan bertajuk “Health Sector Recovery After Pandemic” juga memilih Dr Ng Chew Lip dari SIngapore Medical Association sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen) MASEAN untuk periode yang sama.
Dalam sambutannya sebagai Ketua MASEAN, Adib mengatakan, MASEAN telah mengakui pentingnya ikatan yang lebih erat di antara perhimpunan kedokteran nasional dalam membantu semua lapisan masyarakat di kawasan ASEAN mencapai tingkat kesehatan setinggi mungkin, dan menyadari perlunya kerja sama dan upaya bersama dalam memelihara martabat dan standar profesi kedokteran. "Kami juga mendorong studi dan penyebaran semua aspek pengetahuan medis, penyetaraan kompetensi, termasuk transfer pengetahuan," katanya.
Tema kegiatan merujuk pada hubungan kesejawatan antarnegara ASEAN menjadi lebih kuat. Berbagai hal dibicarakan utamanya penguatan profesi dalam masa pemulihan pandemi. Sekjen MASEAN Ng Chew Lip mengatakan COVID-19 telah menggarisbawahi pentingnya kolaborasi regional, melalui berbagi informasi dan praktik terbaik dalam merespons ancaman yang terjadi di ASEAN. "Hal ini juga memberikan kesempatan untuk melihat ke dalam, menemukan kembali peran asosiasi medis, seperti memberikan informasi medis yang andal dan tepat waktu,” katanya.
Acara penyerahan mandat tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI Mayjen Pol. (Purn) Sidarto Danusubroto. “Mereka (dokter dan tenaga kesehatan) betul-betul pahlawan kemanusiaan, yang mengangkat bagaimana Covid-19 cepat teratasi di Indonesia, itu luar biasa termasuk yang terbaik. Dengan kepemimpinan MASEAN pada dr Adib dari IDI, diharapkan organisasi-organisasi dokter se-ASEAN bisa meningkatkan kerja sama," katanya.
Sidarto mengatakan, momentum tersebut saat yang tepat untuk mempererat kerja sama para dokter ASEAN dalam bertukar pengetahuan, kerja sama mengatasi masalah kesehatan. Didirikan sejak 1 Maret 1980, MASEAN beranggotakan perhimpunan kedokteran nasional yang diakui secara konstitusi dari 10 negara anggota ASEAN.
Selain IDI yang mewakili Indonesia, MASEAN juga beranggotakan organisasi kedokteran medis dari Singapura (Singapore Medical Association), Malaysia (Malaysia Medical Association), Vietnam (Vietnam Medical Association), Thailand (Medical Association of Thailand), Filipina (Phillipine Medical Association), Brunei Darussalam (Brunei Medical Association), Kamboja (Cambodian Medical Association), Laos (Lao Medical Association), Myanmar (Myanmar Medical Association).
Baca juga: Akademisi Unram: pendistribusian dokter spesialis harus merata di daerah
Baca juga: 254.894 dokter di Indonesia telah miliki STR
Selain menjadi tuan rumah MASEAN hingga 2024, IDI juga menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Medical Association pada Agustus 2022. Selain bersama World Medical Association selama lebih dari 70 tahun, IDI juga termasuk salah satu inisiator MASEAN yang kini sudah berusia lebih dari 40 tahun.