Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Mataram melaksanakan program edukasi kesehatan jiwa bagi siswa sebagai upaya deteksi dini potensi gangguan mental terhadap pelajar.
Kepala Dinkes Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Jumat, mengatakan program edukasi kesehatan jiwa bagi siswa saat ini baru menyasar dua sekolah yakni SMPN 7 Mataram dan SMPN 15 Mataram.
"Kami bekerja sama dengan pihak sekolah melalui program sekolah sehat, untuk melaksanakan edukasi kesehatan jiwa siswa secara berkala," katanya.
Dalam pelaksanaan edukasi kejiwaan bagi siswa, menurutnya, pada dua sekolah tersebut dibentuk teman bicara sejiwa dan sebaya.
Baca juga: Pasien poliklinik kesehatan jiwa RSUD Mataram NTB didominasi remaja
Melalui wadah itu, lanjut dia, para siswa dilatih bagaimana mengungkapkan perasaan atau apa yang dialami kemudian bisa berbagi cerita dengan teman sebaya.
"Biasanya kalau siswa menyampaikan ke orang tua kadang tidak nyambung. Tapi kalau ke teman, mereka lebih terbuka dan nyaman untuk curhat serta sharing," katanya.
Dengan program tersebut pihaknya berharap para siswa senantiasa dapat memahami, menjaga, dan meningkatkan kesehatan jiwa, sehingga para siswa bisa lebih produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari
"Selain itu para siswa mampu berfikir dan berperilaku positif terhadap diri sendiri dan orang lain," katanya.
Baca juga: Perhatian Pemerintah pada kesehatan mental meningkat
Sedangkan terkait data siswa mengalami potensi gangguan jiwa selama ini, Dinkes belum melakukan pemetaan.
Selain menyasar pelajar, kata dia, Dinkes juga rutin melakukan skrining kesehatan jiwa terhadap para pegawai di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram.
Kegiatan skrining kesehatan jiwa dilaksanakan oleh tim dari 11 puskesmas se-Kota Mataram terhadap para pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti di Satpol PP, Dinas Sosial, kecamatan, hingga kelurahan.
"Beban kerja yang dihadapi para pegawai juga berpotensi memicu gangguan jiwa, sehingga perlu dilakukan skrining kesehatan jiwa ke pegawai," ucap Emirald Isfahan.
Baca juga: Pusat Kesehatan Jiwa: Ide mengakhiri hidup bisa terdeteksi pada remaja
Berita Terkait
Ingatkan masyarakat tak anggap remeh batuk dan pilek
Selasa, 17 Desember 2024 6:38
Dinkes Mataram segera rilis data akhir kasus stunting 2024
Senin, 16 Desember 2024 14:34
Dinkes Mataram turunkan tim pantau kondisi kesehatan warga pesisir
Senin, 16 Desember 2024 10:40
Dinkes Mataram raih penghargaan TPKJM terbaik tingkat Provinsi NTB
Sabtu, 30 November 2024 14:01
Tiga petugas KPPS di Mataram alami gangguan kesehatan
Rabu, 27 November 2024 16:30
OJK sedang finalisasi surat edaran terkait produk asuransi kesehatan
Selasa, 26 November 2024 19:58
Dinkes siapkan tim medis saat pemungutan suara Pilkada Mataram 2024
Selasa, 26 November 2024 16:26
Vaksinasi PMK untuk hewan ternak di NTB sudah capai 700 ribu dosis
Rabu, 20 November 2024 10:47