Madiun (ANTARA) - Bencana angin puting beliung menerjang wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dan merusak puluhan rumah warga setempat. "Angin puting beliung melanda pada Kamis (9/2) sore dan merusakkan 37 rumah di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun," ujar Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo di Madiun, Jumat.
Menurut dia, Kepolisian Resor Madiun telah menerjunkan sejumlah personel bersama TNI, BPBD, dan pihak terkait pada Jumat pagi untuk membantu warga terdampak mengevakuasi dan membersihkan sisa-sisa kerusakan yang diakibatkan oleh bencana tersebut.
Kegiatan tersebut sebagai wujud kepedulian Polres Madiun dalam meringankan penderitaan warga masyarakat yang terdampak bencana alam angin puting beliung. Hasil pendataan, rumah warga umumnya mengalami kerusakan di bagian atap. Banyak genting beterbangan setelah disapu angin kencang disertai hujan, katanya.
"Pagi tadi kami bersama-sama instansi terkait membantu masyarakat dan bergotong royong membersihkan pohon tumbang di jalan serta membersihkan rumah warga yang gentingnya rusak," kata dia. Pihak BPBD dan kepolisian setempat mengimbau warga untuk waspada, karena diperkirakan intensitas curah hujan masih tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya pada awal tahun 2023 ini.
Baca juga: Disprindag sebutkan Pasar Seni Lombok Tengah diperbaiki pada 2023
Baca juga: Puluhan rumah di Keruak Lombok Timur rusak disapu angin puting beliung
Kondisi tersebut rawan terjadi bencana hidrometeorologi, seperti angin puting beliung, tanah longsor, banjir, dan banjir bandang. Warga yang tinggal di daerah rawan bencana diminta untuk selalu siaga bencana.
"Gotong royong membantu warga korban bencana ini juga untuk mempererat tali silaturahmi polisi dengan masyarakat. Saya mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam yang datangnya tidak terduga, mengingat sekarang ini kondisi cuaca sedang tidak menentu," kata Anton.
Menurut dia, Kepolisian Resor Madiun telah menerjunkan sejumlah personel bersama TNI, BPBD, dan pihak terkait pada Jumat pagi untuk membantu warga terdampak mengevakuasi dan membersihkan sisa-sisa kerusakan yang diakibatkan oleh bencana tersebut.
Kegiatan tersebut sebagai wujud kepedulian Polres Madiun dalam meringankan penderitaan warga masyarakat yang terdampak bencana alam angin puting beliung. Hasil pendataan, rumah warga umumnya mengalami kerusakan di bagian atap. Banyak genting beterbangan setelah disapu angin kencang disertai hujan, katanya.
"Pagi tadi kami bersama-sama instansi terkait membantu masyarakat dan bergotong royong membersihkan pohon tumbang di jalan serta membersihkan rumah warga yang gentingnya rusak," kata dia. Pihak BPBD dan kepolisian setempat mengimbau warga untuk waspada, karena diperkirakan intensitas curah hujan masih tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya pada awal tahun 2023 ini.
Baca juga: Disprindag sebutkan Pasar Seni Lombok Tengah diperbaiki pada 2023
Baca juga: Puluhan rumah di Keruak Lombok Timur rusak disapu angin puting beliung
Kondisi tersebut rawan terjadi bencana hidrometeorologi, seperti angin puting beliung, tanah longsor, banjir, dan banjir bandang. Warga yang tinggal di daerah rawan bencana diminta untuk selalu siaga bencana.
"Gotong royong membantu warga korban bencana ini juga untuk mempererat tali silaturahmi polisi dengan masyarakat. Saya mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam yang datangnya tidak terduga, mengingat sekarang ini kondisi cuaca sedang tidak menentu," kata Anton.