Mataram (ANTARA) - Dinas Perindustrian (Disperin) Nusa Tenggara Barat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB berkolaborasi memperkuat daya saing industri kecil menengah (IKM) pertanian dan perikanan sebagai salah satu sektor utama penunjang pertumbuhan ekonomi nasional.
"Daya saing IKM dapat tercapai melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan pengembangan dunia usaha berbasis pada pengelolaan sumber daya manusia serta sumber daya alam, terkhusus sektor industri hulu pertanian dan perikanan," kata Kepala Disperin NTB Nuryanti, dalam acara penguatan daya saing IKM NTB sektor pertanian dan Perikanan, di Kabupaten Lombok Barat, Rabu.
Kegiatan penguatan daya saing IKM Provinsi NTB sektor pertanian dan perikanan yang digelar oleh Disperin NTB bekerjasama dengan Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB tersebut diikuti sebanyak 78 orang peserta.
Nuryanti mengatakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha industri adalah dengan mengadakan penguatan yang dilanjutkan dengan pendampingan kepada sumber daya manusia industri sektor pertanian dan perikanan.
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mengolah potensi sumber daya alam menjadi produk yang bernilai tambah, meningkatkan daya saing produk IKM dalam sektor pertanian dan kelautan, khususnya dalam memproduksi pupuk organik, cabai kering dan olahan ikan berupa tepung ikan, terasi dan ikan asin.
Menurut Nuryanti, dengan adanya kombinasi teknologi pengolahan untuk mendukung sumber daya alam yang melimpah kemudian diproses menjadi produk yang terstandardisasi sehingga dapat di akses oleh pasar mampu meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat NTB.
"Makanya, upaya penguatan daya IKM sektor pertanian dan perikanan pada hari ini juga didukung oleh Dinas Perikanan NTB, dan Dinas Pertanian NTB dan kabupaten/kota," ujarnya.
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji mengatakan ekonomi NTB bergerak dengan baik hingga saat ini.
Hal itu dibuktikan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2022 terhadap tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 6,95 persen (c-to-c).
Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 24,68 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 45,52 persen.
"Potensi sektor pertanian di NTB sangat besar, dan sektor pariwisata juga sebagai gaung yang sering disampaikan oleh Gubernur menjadi perhatian bersama. BI dengan senang hati bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memajukan NTB kedepannya," katanya.
"Daya saing IKM dapat tercapai melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan pengembangan dunia usaha berbasis pada pengelolaan sumber daya manusia serta sumber daya alam, terkhusus sektor industri hulu pertanian dan perikanan," kata Kepala Disperin NTB Nuryanti, dalam acara penguatan daya saing IKM NTB sektor pertanian dan Perikanan, di Kabupaten Lombok Barat, Rabu.
Kegiatan penguatan daya saing IKM Provinsi NTB sektor pertanian dan perikanan yang digelar oleh Disperin NTB bekerjasama dengan Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB tersebut diikuti sebanyak 78 orang peserta.
Nuryanti mengatakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha industri adalah dengan mengadakan penguatan yang dilanjutkan dengan pendampingan kepada sumber daya manusia industri sektor pertanian dan perikanan.
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mengolah potensi sumber daya alam menjadi produk yang bernilai tambah, meningkatkan daya saing produk IKM dalam sektor pertanian dan kelautan, khususnya dalam memproduksi pupuk organik, cabai kering dan olahan ikan berupa tepung ikan, terasi dan ikan asin.
Menurut Nuryanti, dengan adanya kombinasi teknologi pengolahan untuk mendukung sumber daya alam yang melimpah kemudian diproses menjadi produk yang terstandardisasi sehingga dapat di akses oleh pasar mampu meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat NTB.
"Makanya, upaya penguatan daya IKM sektor pertanian dan perikanan pada hari ini juga didukung oleh Dinas Perikanan NTB, dan Dinas Pertanian NTB dan kabupaten/kota," ujarnya.
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji mengatakan ekonomi NTB bergerak dengan baik hingga saat ini.
Hal itu dibuktikan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2022 terhadap tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 6,95 persen (c-to-c).
Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 24,68 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 45,52 persen.
"Potensi sektor pertanian di NTB sangat besar, dan sektor pariwisata juga sebagai gaung yang sering disampaikan oleh Gubernur menjadi perhatian bersama. BI dengan senang hati bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memajukan NTB kedepannya," katanya.