Lombok Barat (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menggelontorkan sebanyak 20 ton beras untuk operasi pasar sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, khususnya menjelang Ramadhan 1444 Hijriah.
Operasi pasar beras dilakukan di sejumlah lokasi strategis, salah satunya di pasar tradisional Gerung, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Kamis.
Dalam operasi pasar kali ini, Wakil Bupati Lombok Barat Hj Sumiatun didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Barat Damayanti Widyaningrum melakukan pemantauan langsung pelaksanaan operasi pasar.
"Kami akan terus melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok khususnya beras agar tidak memberatkan masyarakat," kata Sumiatun, saat berdialog dengan warga yang ada di pasar.
Menurut dia, operasi pasar yang dilakukan saat ini merupakan rangkaian dari sejumlah langkah nyata yang dikerjakan oleh pemerintah daerah melalui TPID dengan melibatkan berbagai berbagai pihak untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Melalui operasi pasar beras dengan harga terjangkau diharapkan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya tetap terkendali dan tidak melambung tinggi.
Dalam operasi pasar ini, lanjut Sumiatun, pihaknya juga mengecek harga berbagai bahan pangan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mengendalikan harga dan inflasi.
"Kegiatan ini sesuai dengan instruksi menteri dalam negeri dalam setiap rapat koordinasi yang dilakukan setiap Senin. Kami berharap agar hal ini dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok di pasar sehingga tidak memberatkan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Damayanti Widyaningrum mengatakan operasi pasar merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan harga komoditas terutama beras yang berpotensi naik menjelang bulan suci Ramadhan.
Ia menyebutkan ada sekitar delapan ton beras didistribusikan ke pasar Gerung dalam operasi pasar. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total yang akan didistribusikan sebanyak 20 ton yang terbagi ke beberapa pasar yang berada di wilayah Kabupaten Lombok Barat.
Dengan intervensi pasar semacam itu diharapkan mampu memberikan dampak signifikan sehingga harga dapat terkendali. "Kita bersama-sama melakukan upaya untuk mengendalikan harga beberapa komoditas yang berpotensi merangkak naik," katanya.
Operasi pasar beras dilakukan di sejumlah lokasi strategis, salah satunya di pasar tradisional Gerung, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Kamis.
Dalam operasi pasar kali ini, Wakil Bupati Lombok Barat Hj Sumiatun didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Barat Damayanti Widyaningrum melakukan pemantauan langsung pelaksanaan operasi pasar.
"Kami akan terus melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok khususnya beras agar tidak memberatkan masyarakat," kata Sumiatun, saat berdialog dengan warga yang ada di pasar.
Menurut dia, operasi pasar yang dilakukan saat ini merupakan rangkaian dari sejumlah langkah nyata yang dikerjakan oleh pemerintah daerah melalui TPID dengan melibatkan berbagai berbagai pihak untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Melalui operasi pasar beras dengan harga terjangkau diharapkan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya tetap terkendali dan tidak melambung tinggi.
Dalam operasi pasar ini, lanjut Sumiatun, pihaknya juga mengecek harga berbagai bahan pangan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mengendalikan harga dan inflasi.
"Kegiatan ini sesuai dengan instruksi menteri dalam negeri dalam setiap rapat koordinasi yang dilakukan setiap Senin. Kami berharap agar hal ini dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok di pasar sehingga tidak memberatkan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Damayanti Widyaningrum mengatakan operasi pasar merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan harga komoditas terutama beras yang berpotensi naik menjelang bulan suci Ramadhan.
Ia menyebutkan ada sekitar delapan ton beras didistribusikan ke pasar Gerung dalam operasi pasar. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total yang akan didistribusikan sebanyak 20 ton yang terbagi ke beberapa pasar yang berada di wilayah Kabupaten Lombok Barat.
Dengan intervensi pasar semacam itu diharapkan mampu memberikan dampak signifikan sehingga harga dapat terkendali. "Kita bersama-sama melakukan upaya untuk mengendalikan harga beberapa komoditas yang berpotensi merangkak naik," katanya.