Tiga desa di NTB jadi percontohan Koperasi Merah Putih

id koperasi merah putih,koperasi desa,koperasi percontohan,nusa tenggara barat,koperasi desa kekeri

Tiga desa di NTB jadi percontohan Koperasi Merah Putih

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Nusa Tenggara Barat Ahmad Masyhuri memaparkan perkembangan Koperasi Merah Putih dalam sesi wawancara cegat di Kantor Gubernur NTB, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (17/7/2025). (ANTARA/Sugiharto Purnama)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menyiapkan tiga desa percontohan yang menjadi model dalam menjalankan program strategis nasional Koperasi Merah Putih.

"Kami sudah memilih tiga desa di NTB sebagai model dari Koperasi Merah Putih, sehingga kalau ada yang bertanya seperti apa Koperasi Merah Putih bisa melihat tiga desa itu," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB Ahmad Masyhuri saat ditemui di Mataram, Kamis.

Ahmad memaparkan tiga koperasi desa percontohan itu yang pertama koperasi dari Desa Kekeri di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, yang sudah menjalin mitra dengan berbagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pengadaan pupuk, gas, transaksi perbankan melalui agen, serta mengelola bisnis mebel dan peternakan ayam.

Koperasi Merah Putih yang menjadi percontohan selanjutnya terletak di Desa Bilelando, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Wilayah desa yang berhadapan langsung dengan laut memungkinkan bagi koperasi untuk mendanai dan mengelola usaha perikanan tangkap dan budidaya.

"Banyak dari mereka adalah nelayan yang berusaha di bidang perikanan. Mereka juga punya klinik, apotek, dan gas," kata Ahmad.

Baca juga: Koperasi Merah Putih dorong akselerasi ekonomi masyarakat desa di NTB

Lebih lanjut dia menyampaikan Koperasi Merah Putih terakhir yang menjadi model ada di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur. Wilayah desa yang berada persis di kaki Gunung Rinjani itu punya potensi pertanian, sehingga usaha yang berkembang di sana adalah gudang, gerai sembako, maupun klinik.

"Setiap Koperasi Merah Putih punya usaha yang belum tentu sama karena disesuaikan dengan potensi unggulan desa setempat," katanya.

Di Nusa Tenggara Barat saat ini sebanyak 1.166 Koperasi Merah Putih sudah berbadan hukum dan siap diluncurkan pada 21 Juli 2025.

Baca juga: NTB gandeng Unram-UIN diklat pengurus Kopdes Merah Putih

Ketua Koperasi Merah Putih Desa Kekeri, Ibrahim mengatakan jumlah awal anggota koperasi hanya sembilan orang. Setiap anggota wajib menyetor simpanan pokok sebesar Rp1 juta, sehingga total modal awal kala itu sebesar Rp9 juta.

Para anggota koperasi bersepakat untuk mengajukan pinjaman kepada Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) senilai Rp2 miliar dengan jaminan sertifikat rumah dan sertifikat tanah milik kepala desa.

"Uang pinjaman itu nanti dipakai agar memperkuat modal koperasi kami untuk mendanai usaha-usaha yang dijalankan oleh masyarakat desa. Pinjaman yang kami ajukan saat ini belum cair dan masih dalam proses peninjauan oleh perbankan," pungkas Ibrahim.

Baca juga: Progres pendirian Kopdes Merah Putih di NTB capai 90 persen

Koperasi Merah Putih merupakan lembaga ekonomi beranggotakan masyarakat desa atau kelurahan yang dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan melalui prinsip gotong royong, kekeluargaan, dan partisipasi bersama.

Inisiatif pembentukan Koperasi Merah Putih bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada prinsip gotong royong, kekeluargaan, dan saling membantu.

Baca juga: Pemkab Lombok Tengah evaluasi pembentukan Koperasi Merah Putih
Baca juga: Progres pembentukan Kopdes Merah Putih di Dompu tertinggi di NTB
Baca juga: Koperasi merah putih di Lombok Timur terbentuk 100 persen

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.