Denpasar (ANTARA) - Parade 12 ogoh-ogoh terbaik di Kota Denpasar, Bali, beserta ogoh-ogoh atau boneka raksasa yang dibawakan siswa PAUD dan TK di kota setempat memeriahkan Kasanga Festival dalam rangkaian menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1945.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat Denpasar yang sudah tumpah ruah dalam ajang Kasanga Festival ini," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara usai menyaksikan Parade Ogoh-Ogoh di Denpasar, Sabtu sore.
Ogoh-ogoh dengan beraneka bentuk yang mengangkat tema-tema tertentu itu diarak mengelilingi Patur Catur Muka dan areal Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar.
Masyarakat memadati kawasan yang menjadi titik nol Kota Denpasar itu, bahkan hingga berkali-kali pembawa acara dan petugas keamanan meminta masyarakat yang menonton agar tidak merangsek ke tengah jalan yang menjadi perlintasan parade.
"Mudah-mudahan tahun depan kami bisa memberikan penyajian yang lebih menarik, masyarakat nyaman menyaksikan dan kreativitas anak muda Denpasar terus berjalan," ujar dia didampingi Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.
Pemerintah Kota Denpasar ingin memberikan ruang kreativitas seni budaya, khususnya melalui ogoh-ogoh, kepada sekaa yowana (pemuda-pemudi) di Kota Denpasar.
Ia menambahkan Kasanga Festival ajang kreativitas tanpa batas para yowana Kota Denpasar yang bernapaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam (seluruh dunia adalah keluarga/saudara tanpa membedakan suku, agama, budaya, dan hal lainnya).
Pelepasan Parade Ogoh-Ogoh dalam ajang tersebut ditandai dengan Bunda PAUD Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara ikut berparade bersama para siswa PAUD berkebutuhan khusus dan sejumlah perwakilan siswa PAUD dan TK yang mengusung ogoh-ogoh.
Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar AA Made Angga Harta Yana mengatakan Kasanga Festival yang digelar selama dua hari (17 dan 18 Maret 2023) tetap berpedoman pada spirit Vasudhaiva Kutumbakam. Kasanga Festival mempertemukan beragam bidang, mulai dari ogoh-ogoh Sekaa Teruna Teruni (pemuda-pemudi), ogoh-ogoh mini, ogoh-ogoh TK/PAUD, sketsa ogoh-ogoh, UMKM, kerajinan, kriya, busana, "merchandise", serta kuliner.
Di arena Kesanga Festival, dari sehari sebelumnya 12 ogoh-ogoh yang diparadekan hari ini dipamerkan di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar. Ogoh-ogoh tersebut 12 karya terbaik STT se-Kota Denpasar yang berasal dari empat kecamatan.
Baca juga: Ratusan siswa TK dan PAUD Denpasar semarakkan parade "ogoh-ogoh"
Baca juga: Polda Bali imbau masyarakat jauhi miras saat lakukan pawai "ogoh-ogoh"
"Sesuai dengan ide besar Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota melalui Kasanga Festival ini diharapkan mempertemukan serta menggabungkan beragam kreativitas yang ada. Tentunya berkaitan dengan Hari Suci Nyepi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal yang ada," ujarnya
Kasanga Festival untuk pertama kalinya ini, selain menghadirkan 12 ogoh-ogoh terbaik karya STT se-Kota Denpasar, juga lomba ogoh-ogoh mini diikuti 33 peserta dan lomba sketsa ogoh-ogoh diikuti 36 peserta. Disediakan pula produk 40 UMKM Kota Denpasar yang bisa menjadi pilihan warga kota berbelanja dan berburu kuliner.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat Denpasar yang sudah tumpah ruah dalam ajang Kasanga Festival ini," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara usai menyaksikan Parade Ogoh-Ogoh di Denpasar, Sabtu sore.
Ogoh-ogoh dengan beraneka bentuk yang mengangkat tema-tema tertentu itu diarak mengelilingi Patur Catur Muka dan areal Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar.
Masyarakat memadati kawasan yang menjadi titik nol Kota Denpasar itu, bahkan hingga berkali-kali pembawa acara dan petugas keamanan meminta masyarakat yang menonton agar tidak merangsek ke tengah jalan yang menjadi perlintasan parade.
"Mudah-mudahan tahun depan kami bisa memberikan penyajian yang lebih menarik, masyarakat nyaman menyaksikan dan kreativitas anak muda Denpasar terus berjalan," ujar dia didampingi Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.
Pemerintah Kota Denpasar ingin memberikan ruang kreativitas seni budaya, khususnya melalui ogoh-ogoh, kepada sekaa yowana (pemuda-pemudi) di Kota Denpasar.
Ia menambahkan Kasanga Festival ajang kreativitas tanpa batas para yowana Kota Denpasar yang bernapaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam (seluruh dunia adalah keluarga/saudara tanpa membedakan suku, agama, budaya, dan hal lainnya).
Pelepasan Parade Ogoh-Ogoh dalam ajang tersebut ditandai dengan Bunda PAUD Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara ikut berparade bersama para siswa PAUD berkebutuhan khusus dan sejumlah perwakilan siswa PAUD dan TK yang mengusung ogoh-ogoh.
Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar AA Made Angga Harta Yana mengatakan Kasanga Festival yang digelar selama dua hari (17 dan 18 Maret 2023) tetap berpedoman pada spirit Vasudhaiva Kutumbakam. Kasanga Festival mempertemukan beragam bidang, mulai dari ogoh-ogoh Sekaa Teruna Teruni (pemuda-pemudi), ogoh-ogoh mini, ogoh-ogoh TK/PAUD, sketsa ogoh-ogoh, UMKM, kerajinan, kriya, busana, "merchandise", serta kuliner.
Di arena Kesanga Festival, dari sehari sebelumnya 12 ogoh-ogoh yang diparadekan hari ini dipamerkan di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar. Ogoh-ogoh tersebut 12 karya terbaik STT se-Kota Denpasar yang berasal dari empat kecamatan.
Baca juga: Ratusan siswa TK dan PAUD Denpasar semarakkan parade "ogoh-ogoh"
Baca juga: Polda Bali imbau masyarakat jauhi miras saat lakukan pawai "ogoh-ogoh"
"Sesuai dengan ide besar Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota melalui Kasanga Festival ini diharapkan mempertemukan serta menggabungkan beragam kreativitas yang ada. Tentunya berkaitan dengan Hari Suci Nyepi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal yang ada," ujarnya
Kasanga Festival untuk pertama kalinya ini, selain menghadirkan 12 ogoh-ogoh terbaik karya STT se-Kota Denpasar, juga lomba ogoh-ogoh mini diikuti 33 peserta dan lomba sketsa ogoh-ogoh diikuti 36 peserta. Disediakan pula produk 40 UMKM Kota Denpasar yang bisa menjadi pilihan warga kota berbelanja dan berburu kuliner.