Pertama kali mendengar kata "bebalung", pikiran kita mesti akan
mengasosiasikan dengan tulang. Memang tidak salah. Namun, terkait dengan makanan tradisional khas Lombok ini, arti "bebalung" tidak sekedar tulang.
Sebab, bebalung menurut bahasa Sasak juga bisa berarti tenaga. Karena itu, masyarakat setempat meyakininya bahwa setelah makan bebalung akan semakin bertenaga,dan menumbuhkan vitalitas.
Tampilan bebalung mungkin sekilas sama dengan masakan sop pada umumnya, berkuah agak bening. Tapi, ketika sudah mencicipi, bebalung rasanya gurih dan lezat. Bagi yang suka rasa pedas, bisa menambahkan sambal secukupnya.
Asal muasal masakan tradisional tidak diketahui secara pasti. Tapi bebalung diyakini oleh masyarakat Sasak sudah sejak jaman dulu, turun-temurun.
Menu makanan tersebut selalu dihidangkan pada acara-acara hajatan masyarakat Lombok. Bahkan, bebalung menjadi hidangan utama. Selain bebalung, masakan tradisional khas setempat yang juga dihidangkan dalam hajatan biasanya adalah ares.
Untuk memasak bebalung tidak terlalu sulit. Bahan-bahan yang dibutuhkan pun banyak tersedia di sekitar kita. Bahan-bahan untuk memasak bebalung adalah satu kilogram tulang, daging atau iga sapi muda dipotong-potong sesuai selera.
Bahan lainnya, bawang merah satu ons, bawang putih 10 biji, diiris tipis-tipis. Laos satu jari, jahe satu jari, kunyit satu jari, sereh dua batang, dimemarkan.
Semua bumbu itu kemudian ditumis dengan mentega sampai setengah matang. Setelah itu, tumisan tadi dimasukkan di rebusan, tulang, daging atau iga dalam air yang sudah direbus pada satu panci. Tulang, daging atau iga itu sebelumnya sudah direbus sekitar satu jam biar empuk.
Setelah beberapa saat, dimasukkan asam cair sekitar dua sendok makan. Jika ingin menambah rasa dapat juga dimasukkan penyedap masakan sesuai selera.
Penyajian bebalung biasanya dengan mangkok dan ditaburi bawang merah goreng berikut nasi putih. Bagi yang suka pedas dapat juga ditambah sambal. Masakan ini sangat nikmat dihidangkan ketika masih panas.
Meski bebalung sebelumnya hanya untuk hidangan ketika masyarakat Lombok menggelar hajatan, tapi kini sudah berkembang dan dijajakan di rumah makan. Menu masakan ini ternyata sangat digemari wisatawan yang berkunjung ke Lombok.
Untuk menikmati bebalung tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Cukup dengan Rp15 ribu kita sudah bisa menyantap satu porsi bebalung yang diyakini bisa menumbuhkan vitalitas.
Di Mataram warung atau rumah makan khas bebalung diantaranya dapat ditemukan di belakang kantor Gubernur NTB. Warung yang hanya menyajikan menu masakan bebalung ini selalu ramai dikunjungi masyarakat Mataram, bahkan banyak dari luar daerah.
Tamu yang pernah mencicipi menu bebalung akan ketagihan, kalau datang ke Mataram mereka merasa kurang lengkap kalau tidak menyempatkan diri makan di warung khas menu masakan tradisional itu. (*)