Serang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang memberikan beasiswa kepada sepuluh mahasiswa Kedokteran hingga saat selesai di Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Kota Serang, Banten.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Serang, Jumat mengatakan, sebanyak lima mahasiswa penerima beasiswa dari Pemkab yang berkuliah di Fakultas Kedokteran Untirta, mulai menjalani praktik. Komitmen para mahasiswa tersebut dilakukan melalui Janji Kepaniteraan Calon Dokter Muda di Ruang Multimedia Rektorat Untirta,
Pengucapan janji para calon dokter muda disaksikan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Menurut Tatu, ada 10 mahasiswa asal Kabupaten Serang yang kuliah di Fakultas Kedokteran (FK) Untirta, dan diberi beasiswa oleh Pemkab Serang.
“Pada Angkatan pertama sebanyak 7 orang, lima di antaranya akan menjalani praktik, sementara dua mahasiswa harus melaksanakan remedial sejumlah mata kuliah. Kemudian tiga mahasiswa dari angkatan berbeda,” kata Tatu.
Tatu menyampaikan syukur atas pencapaian para mahasiswa penerima beasiswa kedokteran Untirta. Sebab menurutnya, kuliah di program studi kedokteran tidak mudah. “Penerima beasiswa ini orangtuanya membutuhkan bantuan pembiayaan dari pemda. Dan alhamdulillah dari 10 mahasiswa yang diberi beassiwa, lima anak akan menjalani praktik langsung,” ucapnya.
Menurut Tatu, para calon dokter muda penerima beasiswa ini merupakan salah satu solusi untuk menambah tenaga kesehatan di Kabupaten Serang. “Puji syukur kepada Allah SWT, di tengah keterbatasan tenaga kesehatan, mudah-mudahan ini menjadi solusi. Kami ingin punya dokter tinggal selamanya di Kabupaten Serang, dan mengabdi untuk masyarakat Kabupaten Serang,” kata Tatu.
Saat sambutan, Tatu memberikan pesan kepada para mahasiswa agar senantiasa berbakti kepada orangtua, dan komitmen mengabdi untuk masyarakat. Menurutnya, pencapaian para mahasiswa tidak lepas dari doa para orangtua.
“Tempat praktik calon dokter muda ini disiapkan oleh pihak Untirta, ada di RSUD Banten, RSUD Cilegon, dan kami menyiapkan Rumah Sakit Dokter Dradjat Prawiranegara. Mereka sudah belajar teori, sekarang ini mulai praktik, dan akan meningkatkan keahlian mereka sebagai calon dokter,” ujarnya.
Sementara itu saat sambutan, Rektor Untirta Profesor Fatah Sulaeman mengapresiasi komitmen Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah terhadap keberlangsungan FK Untirta. Menurutnya, sejak FK Untirta didirikan, Ratu Tatu merupakan kepala daerah yang menyatakan kesiapan mendukung dan mengirimkan putra daerahnya untuk kuliah kedokteran.
Baca juga: Penghafal Al Quran di Lombok Tengah akan dapat beasiswa kuliah di Fakultas Kedokteran
Baca juga: Lulusan Fakultas Kedokteran Unram mencapai 96 persen per tahun
“Ibu Bupati Serang ini kami sebut sebagai salah satu pelopor berdirinya Fakultas Kedokteran Untirta. Di saat kepala daerah lain ragu, beliau langsung menyatakan kesiapan menguliahkan putra putri daerahnya di FK Untirta,” kata Fatah.
Sekadar diketahui, total ada 40 mahasiswa FK Untirta yang menjalani Janji Kepaniteraan, dan lima di antaranya adalah penerima beasiswa dari Pemkab Serang. “Ini perdana. Harapan ke depan, ada proses magang dua tahun ke depan. Para dokter muda ini bisa belajar di lapangan, sehingga menambah kompetensi menjadi dokter profesional,” kataya.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Serang, Jumat mengatakan, sebanyak lima mahasiswa penerima beasiswa dari Pemkab yang berkuliah di Fakultas Kedokteran Untirta, mulai menjalani praktik. Komitmen para mahasiswa tersebut dilakukan melalui Janji Kepaniteraan Calon Dokter Muda di Ruang Multimedia Rektorat Untirta,
Pengucapan janji para calon dokter muda disaksikan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Menurut Tatu, ada 10 mahasiswa asal Kabupaten Serang yang kuliah di Fakultas Kedokteran (FK) Untirta, dan diberi beasiswa oleh Pemkab Serang.
“Pada Angkatan pertama sebanyak 7 orang, lima di antaranya akan menjalani praktik, sementara dua mahasiswa harus melaksanakan remedial sejumlah mata kuliah. Kemudian tiga mahasiswa dari angkatan berbeda,” kata Tatu.
Tatu menyampaikan syukur atas pencapaian para mahasiswa penerima beasiswa kedokteran Untirta. Sebab menurutnya, kuliah di program studi kedokteran tidak mudah. “Penerima beasiswa ini orangtuanya membutuhkan bantuan pembiayaan dari pemda. Dan alhamdulillah dari 10 mahasiswa yang diberi beassiwa, lima anak akan menjalani praktik langsung,” ucapnya.
Menurut Tatu, para calon dokter muda penerima beasiswa ini merupakan salah satu solusi untuk menambah tenaga kesehatan di Kabupaten Serang. “Puji syukur kepada Allah SWT, di tengah keterbatasan tenaga kesehatan, mudah-mudahan ini menjadi solusi. Kami ingin punya dokter tinggal selamanya di Kabupaten Serang, dan mengabdi untuk masyarakat Kabupaten Serang,” kata Tatu.
Saat sambutan, Tatu memberikan pesan kepada para mahasiswa agar senantiasa berbakti kepada orangtua, dan komitmen mengabdi untuk masyarakat. Menurutnya, pencapaian para mahasiswa tidak lepas dari doa para orangtua.
“Tempat praktik calon dokter muda ini disiapkan oleh pihak Untirta, ada di RSUD Banten, RSUD Cilegon, dan kami menyiapkan Rumah Sakit Dokter Dradjat Prawiranegara. Mereka sudah belajar teori, sekarang ini mulai praktik, dan akan meningkatkan keahlian mereka sebagai calon dokter,” ujarnya.
Sementara itu saat sambutan, Rektor Untirta Profesor Fatah Sulaeman mengapresiasi komitmen Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah terhadap keberlangsungan FK Untirta. Menurutnya, sejak FK Untirta didirikan, Ratu Tatu merupakan kepala daerah yang menyatakan kesiapan mendukung dan mengirimkan putra daerahnya untuk kuliah kedokteran.
Baca juga: Penghafal Al Quran di Lombok Tengah akan dapat beasiswa kuliah di Fakultas Kedokteran
Baca juga: Lulusan Fakultas Kedokteran Unram mencapai 96 persen per tahun
“Ibu Bupati Serang ini kami sebut sebagai salah satu pelopor berdirinya Fakultas Kedokteran Untirta. Di saat kepala daerah lain ragu, beliau langsung menyatakan kesiapan menguliahkan putra putri daerahnya di FK Untirta,” kata Fatah.
Sekadar diketahui, total ada 40 mahasiswa FK Untirta yang menjalani Janji Kepaniteraan, dan lima di antaranya adalah penerima beasiswa dari Pemkab Serang. “Ini perdana. Harapan ke depan, ada proses magang dua tahun ke depan. Para dokter muda ini bisa belajar di lapangan, sehingga menambah kompetensi menjadi dokter profesional,” kataya.