Mataram, (Antara NTB)- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram merancang pembangunan "science park" di atas lahan bekas Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat yang juga akan dijadikan ruang terbuka hijau.
"Usulan pembangunan `science park` dari pemerintah provinsi ini sangat bagus dan bersinergi dengan Kota Mataram sebagai pusat pendidikan," kata Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Minggu.
Menurut rencana, RSUP NTB akan menempati gedung baru di Dasan Cermen sekitar Maret 2015, dengan demikian lahan RSUP yang berada di Jalan Pejanggik akan dikelola oleh pemerintah kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
"Tetapi dengan adanya usulan pembangunan `science park`, maka kami segera melakukan revisi penyesuaian terhadap desain yang sudah ada untuk pembangunan RTH dikolaborasi dengan `science park`," ujarnya.
Ia mengatakan, pembangunan "science park" seperti halnya Taman Pintar di Yogyakarta sangat bagus, agar masyarakat yang datang bisa mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan baik tentang kekayaan seni, budaya, pariwisata lokal maupun nasional.
Di samping itu, rencana pemerintah kota untuk menjadikan RTH juga bisa tetap berjalan dengan komitmen menghidupkan kembali "kebun raja" yang dulunya berada di lahan kantor Gubernur NTB saat ini.
"Artinya, pada satu lahan kita mendapatkan dua keuntungan yakni komitmen menghidupkan kebun raja dan `science park` yang akan menjadi objek wisata ilmu pengetahuan di NTB," ujarnya.
Martawang menilai, ide Gubernur NTB tersebut luar biasa, sehingga keberadaan Kota Mataram sebagai pusat pendidikan di NTB akan semakin menemukan marwahnya ketika pembangunan "science park" teralisasi.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengatakan, selain menjadi RTH, keberadaan RTH pada bekas RSUP NTB dapat memberikan dampak terhadap kualitas kota agar lebih layak dihuni karena ruang terbuka hijau sangat penting.
Apalagi dinamika pembangunan Kota Mataram saat ini sangat pesat dengan jumlah penduduk yang banyak dan membawa konsekuensi bagi Kota Mataram.
"Misalnya sampah maupun dampak emisi gas buang yang sangat tinggi, sehingga keberadaan RTH akan menjadikan Kota Mataram bisa beradaptasi dengan baik terhadap perubahan iklim," katanya. (*)