Painan (ANTARA) - Kebakaran lahan perkebunan sawit rakyat di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terus meluas karena proses pemadaman terkendala jauhnya akses menuju lokasi.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Defri Siswardi di Painan, Sumbar, Rabu mengatakan luasan lahan terbakar terus bertambah, dari yang awalnya hanya satu titik, kini menjadi tiga titik api.

"Saat laporan kebakaran lahan diterima pada Selasa(23/5) hanya ada satu titik api, tapi hari ini bertambah menjadi tiga titik api," katanya.

Ia mengatakan saat ini pihaknya dibantu jajaran Kepolisian Sektor Lunang, Danramil dan petugas kecamatan sedang berusaha memadamkan api, meski dengan peralatan seadanya. Keterbatasan peralatan itu akibat jauhnya lokasi kejadian dari pusat logistik dan buruknya jaringan komunikasi sehingga koordinasi meminta bantuan agak terhalang.

"Kita berharap hari ini titik api bisa dipadamkan," katanya. Ia menyebutkan Silaut merupakan kecamatan paling ujung selatan dari Kabupaten Pesisir Selatan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Bengkulu.

Baca juga: Sawit Watch: kebakaran hutan dan lahan masih terjadi
Baca juga: Gara-gara kebakaran hutan-lahan, perusahaan sawit di Semitau disegel polisi

Jarak tempuh menuju Kecamatan Silaut dari Painan, ibu kota Kabupaten Pesisir Selatan, sekitar 186 kilometer. Sedangkan dengan Padang sekitar 264 kilometer. Daerah itu merupakan bagian dari Kota Terpadu Mandiri (KTM) kawasan transmigrasi Lunang-Silaut. Sebagian besar area perkebunan sawit di Pesisir Selatan ada di kawasan tersebut.

Pewarta : Miko Elfisha
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024