Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - TNI Komando Distrik Militer (Kodim) 1620 Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar kegiatan komunikasi sosial bersama perwakilan tokoh masyarakat desa dalam rangka mencegah paham radikalisme dan separatisme.
Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1620 Lombok Tengah, Mayor Inf. Lalu M Syukur di Praya, Rabu mengatakan bahaya paham radikalisme dan separatisme hanya akan merusak, merongrong dan mengancam kedaulatan NKRI.
"Karena itu, melalui kegiatan bertemakan "Idiologi Pancasila Sebagai Benteng Menangkal Dari Ancaman Radikalisme dan Sparatisme", diharapkan masyarakat dapat mendukung penuh tugas-tugas TNI dalam mencegah, menangkal paham radikal dan separatisme," katanya
Kegiatan Komunikasi Sosial Cegah Tangkal Radikalisme Kodim 1620/Lombok Tengah diharapkan mampu mewujudkan Lombok Tengah yang berdaulat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, demi tegak kokohnya NKRI.
Ia mengatakan, prajurit TNI Kodim 1620/Lombok Tengah khususnya para Babinsa juga harus proaktif melaksanakan cegah dini deteksi dini di wilayah desa binaan masing-masing.
"Para Babinsa harus menjadi garda terdepan dalam mencegah paham radikalisme tersebut di wilayah binaan masing-masing," katanya.
Sementara itu Perwira Operasi (Pasiops) Kodim 1620/Lombok Tengah, Kapten Inf. Lukman, dalam materi Komsosnya menuturkan kegiatan dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat Lombok Tengah.
"Khususnya melalui tokoh-tokoh masyarakat yang hadir pada kegiatan ini kami berharap dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat lainnya tentang bahaya paham radikalisme dan separatisme," katanya.
Setiap orang harus dapat melaporkan kegiatan yang bersifat menyimpang atau di luar kebiasaan di lingkungannya masing-masing.
"Sehingga kita dapat segera mengambil tindakan agar tidak mengembang," katanya.
Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1620 Lombok Tengah, Mayor Inf. Lalu M Syukur di Praya, Rabu mengatakan bahaya paham radikalisme dan separatisme hanya akan merusak, merongrong dan mengancam kedaulatan NKRI.
"Karena itu, melalui kegiatan bertemakan "Idiologi Pancasila Sebagai Benteng Menangkal Dari Ancaman Radikalisme dan Sparatisme", diharapkan masyarakat dapat mendukung penuh tugas-tugas TNI dalam mencegah, menangkal paham radikal dan separatisme," katanya
Kegiatan Komunikasi Sosial Cegah Tangkal Radikalisme Kodim 1620/Lombok Tengah diharapkan mampu mewujudkan Lombok Tengah yang berdaulat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, demi tegak kokohnya NKRI.
Ia mengatakan, prajurit TNI Kodim 1620/Lombok Tengah khususnya para Babinsa juga harus proaktif melaksanakan cegah dini deteksi dini di wilayah desa binaan masing-masing.
"Para Babinsa harus menjadi garda terdepan dalam mencegah paham radikalisme tersebut di wilayah binaan masing-masing," katanya.
Sementara itu Perwira Operasi (Pasiops) Kodim 1620/Lombok Tengah, Kapten Inf. Lukman, dalam materi Komsosnya menuturkan kegiatan dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat Lombok Tengah.
"Khususnya melalui tokoh-tokoh masyarakat yang hadir pada kegiatan ini kami berharap dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat lainnya tentang bahaya paham radikalisme dan separatisme," katanya.
Setiap orang harus dapat melaporkan kegiatan yang bersifat menyimpang atau di luar kebiasaan di lingkungannya masing-masing.
"Sehingga kita dapat segera mengambil tindakan agar tidak mengembang," katanya.