Medan (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menyatakan subsidi yang tepat sasaran menjadi kunci untuk mengatasi kelangkaan LPG tiga kilogram di Sumatera Utara. "Kami mendapat keluhan masyarakat sulit mendapatkan LPG tiga kilogram. Untuk mengatasi hal tersebut, sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran, maka akan diterapkan subsidi tepat LPG tiga kilogram," ujar Area Manager Comm Rel dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Senin.

Untuk itu, saat ini pihaknya melakukan registrasi dan verifikasi pangkalan yang berlangsung sejak pertengahan Juli 2023 dan ditargetkan tuntas akhir Juli 2023. Proses registrasi mencakup pembaruan lokasi (geo tagging) serta sarana dan fasilitas pangkalan. "Subsidi tepat LPG tiga kilogram akan menerapkan sistem digitalisasi yang terintegrasi dengan data keluarga penerima manfaat yang berasal dari pemerintah," kata dia.

Pihaknya akan melaksanakan pertemuan dengan pemerintah daerah pada pekan ini untuk berkoordinasi soal sistem pembelian LPG tiga kilogram sesuai kaidah subsidi tepat sasaran. Menurut Susanto, sinergi dijalin demi pengawasan penyaluran LPG tiga kilogram dengan melakukan inspeksi mendadak ke sektor-sektor usaha yang sebenarnya tidak berhak mendapatkan LPG tiga kilogram.

Baca juga: Polda NTB ungkap kasus pengoplosan gas LPG bersubsidi
Baca juga: Nekat, pria ini curi ratusan tabung elpiji di Tanjung Lombok Utara

Meski demikian, pada Januari-Juni 2023, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mencatat bahwa penyaluran LPG tiga kilogram oleh Pertamina sejatinya menunjukkan kenaikan. Ia menjelaskan hingga Juni 2023, penyaluran LPG tiga kilogram di wilayah Sumut mencapai 180.907 metrik ton (MT), lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran Januari-Juni 2022 sebesar 175.498 MT. "Hingga 'year to date' Juni 2023, penyaluran LPG tiga sudah melebihi tiga persen kuota yang ditentukan pemerintah," kata dia.


Pewarta : Michael Siahaan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024