Mataram (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di wilayahnya,termasuk di Nusa Tenggara Barat mematuhi standard operasional procedure (SOP) dan seluruh peralatan pengisian telah dicek dengan hasil tera di bawah toleransi minimum.
Hal itu dilakukan untuk memonitoring distribusi pasokan, memastikan tepat secara kuantitas dan kualitas, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, upaya aktif ini menggandeng Meterologi setempat untuk memastikan seluruh Dispenser SPBU sesuai tera nya.
"Di Jatimbalinus terdapat 566 SPBU yang berada di jalur utama pergerakan masyarakat baik tol maupun non tol selama nataru nanti, kami pastikan semuanya sesuai dengan standard pelayanan kenyamanan baik yang utama takaran BBM, alat pembayaran digital hingga toilet musholanya," katanya.
Di NTB, kata dia, terdapat 117 SPBU seluruhnya dalam posisi optimal dan akurasi seluruh alat pengisian.
Pada kegiatan ini, Pertamina Patra Niaga melalui Sales Area NTB bersama-sama dengan Komite BPH, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB dan Kepala Bidang Kemetrologian Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur melakukan pengecekan ke beberapa SPBU, di antaranya Kota Mataram (SPBU 5483203, SPBU 5483208), dan Kabupaten Lombok Timur (5483607) yang merupakan bagian wilayah operasional Pertamina di NTB.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga mendukung pemulihan warga terdampak erupsi Lewotobi
Pelaksanaan tera ulang SPBU dilaksanakan pada Kamis (21/11), bersama dengan Kepala Bidang Kemetrologian Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, Hari Juniawa dengan hasil tera ulang takaran nozzle di SPBU telah sesuai dengan standard toleransi PASTI PAS SPBU Pertamina yaitu minus 03 persen atau minus 60 ml/20L.
Kepala Bidang Kemetrologian Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, Hari Juniawa, mengatakan pengawasan berkala memang harus rutin dilakukan agar sirkulasi penjualan BBM tidak menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat.
"Terkait dengan kualitas, kuantitas, kondisi air dan faktor lainnya semua sudah memenuhi persyaratan. Mungkin selanjutnya untuk masukan, karena ini sudah masuk musim penghujan agar kiranya teman teman SPBU dapat melakukan pengecekan kabel-kabel yang longgar jangan sampai nanti terkena petir karena akibatnya akan sangat fatal," katanya.
Baca juga: Pertamina meningkatkan kapasitas pembangkit panas bumi
Sales Area Manager (SAM) Retail Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus wilayah NTB Agung Kaharesa Wijaya menjelaskan, peninjauan SPBU ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan sebagai bagian dari monitoring kesiapan dan layanan SPBU, salah satunya dalam waktu dekat ini untuk persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Pada hari ini kita sudah melakukan pengecekan bersama dengan Komite BPH, Kadis ESDM Provinsi NTB dan Kepala Bidang Kemetrologian Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, alhamdulillah kualitas dan kuantitas semuanya sesuai dengan yang dipersyaratkan. Kemudian terkait kesiapan Nataru, kita sudah melakukan prmantauan stok baik digital maupun secara langsung, alhamdulillah stok BBM Bersubsidi dan Non Subsidi di wilayah Nusa Tenggara Barat terjaga dengan baik dan selalu kami monitor supaya tidak ada kendala di masyarakat," jelasnya.
Utamanya menjelang masa Natal dan Tahun Baru saat ini, guna mendukung kesiapan penyaluran energi, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus kembali perlu memastikan operasional di lembaga penyalur berjalan dengan lancar salah satu diantaranya kesiapan fasilitas-fasilitas penunjang di SPBU.
Selama dilakukan sidak pemeriksaan, tidak ditemukan adanya ketidaksesuaian dengan standard yang ditetapkan, sehingga SPBU yang ada di wilayah NTB, sudah sesuai dengan ketentuan, dan siap untuk mendukung penyaluran energi di masa Natal dan Tahun Baru 2025.