Oleh karena itu, ia mendukung penuh upaya pemerintah dalam melakukan pendampingan terhadap IKM/UMKM serta pelaku ekonomi kreatif untuk bisa masuk ke ekosistem digital (onboarding) lewat kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
“Gernas BBI menargetkan sebanyak 30 juta IKM/UMKM bertransformasi masuk ke pasar digital. Selain itu, agar terjadi peningkatan transaksi penjualan bagi IKM/UMKM yang berhasil masuk ke dalam ekosistem digital tersebut sehingga dapat mendukung target 95 persen belanja pemerintah untuk Produk Dalam Negeri,” kata Menperin dalam saat Kick Off Gerakan Nasional BBI dan BBWI Bengkulu, Kamis (27/7) malam, sebagaimana keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Agus menilai transformasi digital yang terjadi selama beberapa tahun terakhir diharapkan dapat membantu Indonesia untuk mencapai visi sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2045.
Apalagi, Indonesia tercatat memiliki jumlah pengguna internet sebesar 212,9 juta orang dan 167 juta orang merupakan pengguna media sosial, dengan rata-rata penggunaan internet selama 7 jam dan 42 menit setiap harinya menurut laporan We are Social Digital Indonesia pada Februari 2023.
Sementara data Bank Indonesia tahun 2022 menunjukkan nilai transaksi e-commerce pada tahun 2022 mencapai Rp476,3 triliun. “Angka-angka tersebut menunjukkan betapa besarnya potensi ekonomi melalui ekonomi digital yang mau tidak mau harus kita manfaatkan,” ungkapnya.
Menperin mengakui, dalam upaya pengembangan ekonomi digital di Indonesia banyak tantangan terkait kesiapan para pelaku ekonomi digital untuk masuk ke ekosistem ini. “Saya percaya, kita dapat melakukannya karena digitalisasi IKM/UMKM memungkinkan pelaku usaha memiliki jangkauan pemasaran lebih luas baik ke dalam maupun ke luar negeri dan membantu pemerintah dalam optimalisasi pembelian produk dalam negeri,” tutur Menperin.
Pada Juli ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu menjadi Campaign Manager kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia di Bumi Rafflesia tersebut. Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berperan sebagai co-Campaign Manager BBI dan BBWI Bengkulu 2023 dengan dukungan dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, top brands, BUMN, BUMS, idEA, serta pihak lainnya.
Kemenperin pun konsisten mendampingi Pemprov Bengkulu sejak tahap pendataan, kurasi IKM, launching kampanye, pelatihan dan pendampingan bagi 30 IKM/UMKM terpilih, perluasan akses pasar, hingga harvesting atau puncak acara.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita mengatakan pihaknya turut berperan mengkurasi dan melakukan pendampingan kepada 30 IKM terpilih yang berhak mendapatkan pelatihan intensif, pembangunan kapasitas, fasilitasi sertifikasi, serta fasilitasi kemitraan dan business matching selama empat bulan.
Baca juga: UMKM tembakau harapkan pencegahan rokok ilegal
Baca juga: Perlu dorongan pemasaran kewirausahaan UMKM naik kelas
“Gernas BBI sangat potensial untuk mengangkat daya saing IKM dan artisan lokal Bengkulu sehingga mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Demi mendongkrak promosi produk lokal unggulan buatan IKM terpilih ini, Kemenperin juga terus bersinergi dengan diaspora yang ada di luar negeri,” kata Reni.