Banyuwangi (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan elpiji tabung 3 kilogram di seluruh pangkalan elpiji di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sudah mulai stabil dan normal kembali sejak sepekan terakhir setelah sempat terjadi kelangkaan.
Kelangkaan elpiji tabung melon sempat langka dan warga harus antre panjang seiring makin meningkatnya pemakaian atau konsumsi masyarakat pada bulan Juli lalu.
"Jadi kita lihat bersama kondisi penyaluran elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi ke pangkalan sudah sangat normal di Banyuwangi," ujar Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan di sela mengecek pasokan elpiji bersubsidi di Pangkalan Tumini, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Rabu.
Dia menyampaikan bahwa saat ini sedang dilakukan sosialisasi dan pendataan subsidi tepat elpiji sesuai Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 37 tertanggal 27 Februari 2023.
Dengan demikian, kata Taufiq, diharapkan masyarakat membeli elpiji tabung 3 kilogram langsung ke pangkalan, karena pangkalan itu menjadi lembaga penyalur Pertamina tingkat akhir yang langsung melayani konsumen individu. "Dan pangkalan juga diharuskan melayani konsumen individu. Perlu diketahui juga bahwa pangkalan resmi ditandai dengan papan nama pangkalan elpiji 3 kilogram dan disertakan call center 135," kata Taufiq.
Sementara itu, Pemilik Pangkalan Tumini Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro Yudi Setijadi membenarkan bahwa sejak sepekan terakhir elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi sudah normal dan bahkan ketika terjadi kelangkaan elpiji melon di Pangkalan Tumini berjalan normal.
"Sudah normal elpiji tabung 3 kilogram, dan pasokan dari agen juga normal. Kami tetap jual elpiji bersubsidi ini Rp16.000 per tabung sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah," ujar dia pula.
Baca juga: Pertamina pamerkan 100 lebih produk UMKM Gernas BBI-BWI
Baca juga: AAKI sebut Pertamina berhasil amankan pasokan elpiji 3 kg
Yudi mengaku bahwa setiap satu minggu sekali mendapat pasokan elpiji tabung 3 kilogram sebanyak 35 tabung untuk kebutuhan masyarakat di sekitar lokasi pangkalan. "Warga membeli elpiji juga kami minta menggunakan atau membawa KTP elektronik (KTP-el) sekaligus melakukan pendataan pengguna elpiji subsidi pemerintah ini," ujarnya pula.
Kelangkaan elpiji tabung melon sempat langka dan warga harus antre panjang seiring makin meningkatnya pemakaian atau konsumsi masyarakat pada bulan Juli lalu.
"Jadi kita lihat bersama kondisi penyaluran elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi ke pangkalan sudah sangat normal di Banyuwangi," ujar Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan di sela mengecek pasokan elpiji bersubsidi di Pangkalan Tumini, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Rabu.
Dia menyampaikan bahwa saat ini sedang dilakukan sosialisasi dan pendataan subsidi tepat elpiji sesuai Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 37 tertanggal 27 Februari 2023.
Dengan demikian, kata Taufiq, diharapkan masyarakat membeli elpiji tabung 3 kilogram langsung ke pangkalan, karena pangkalan itu menjadi lembaga penyalur Pertamina tingkat akhir yang langsung melayani konsumen individu. "Dan pangkalan juga diharuskan melayani konsumen individu. Perlu diketahui juga bahwa pangkalan resmi ditandai dengan papan nama pangkalan elpiji 3 kilogram dan disertakan call center 135," kata Taufiq.
Sementara itu, Pemilik Pangkalan Tumini Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro Yudi Setijadi membenarkan bahwa sejak sepekan terakhir elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi sudah normal dan bahkan ketika terjadi kelangkaan elpiji melon di Pangkalan Tumini berjalan normal.
"Sudah normal elpiji tabung 3 kilogram, dan pasokan dari agen juga normal. Kami tetap jual elpiji bersubsidi ini Rp16.000 per tabung sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah," ujar dia pula.
Baca juga: Pertamina pamerkan 100 lebih produk UMKM Gernas BBI-BWI
Baca juga: AAKI sebut Pertamina berhasil amankan pasokan elpiji 3 kg
Yudi mengaku bahwa setiap satu minggu sekali mendapat pasokan elpiji tabung 3 kilogram sebanyak 35 tabung untuk kebutuhan masyarakat di sekitar lokasi pangkalan. "Warga membeli elpiji juga kami minta menggunakan atau membawa KTP elektronik (KTP-el) sekaligus melakukan pendataan pengguna elpiji subsidi pemerintah ini," ujarnya pula.