Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Paiman Raharjo menyampaikan kepala desa (kades) dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memimpin demi memajukan desa agar mandiri.
"Kepala desa harus miliki strategi yang inovatif, kreatif, dan tidak monoton, selain itu harus memiliki visi ke depan agar menjadi desa mandiri dan meningkatkan perekonomian desa," katanya ditemui usai RUU APBN Tahun Anggaran 2024 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2023 - 2024, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu.
Menurutnya, kepemimpinan kades dapat mempengaruhi pada kemajuan sebuah desa yang akhirnya bermuara pada peningkatan daya saing desa. Ia menyampaikan, kepala desa dapat menggandeng akademisi atau perguruan tinggi agar mendapatkan masukan yang akhirnya melahirkan ide-ide baru untuk menggali potensi desa.
"Dengan menggandeng akademisi atau perguruan tinggi maka ada kajian akademisnya. Saya kira dengan begitu desa yang tadinya tidak tahu potensinya akan tergali potensinya," tuturnya. Ketika potensi desa tergali, lanjutnya, maka juga dapat menggerakkan roda ekonomi dan pembangunan desa, yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas SDM.
Sebelumnya, Kemendes PDTT RI mencatat, berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2023 jumlah desa dengan status mandiri di Indonesia meningkat menjadi 11.456 desa dari sebelumnya 6.238 di tahun 2022. "Terjadi perbaikan signifikan pada baseline IDM," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.
Baca juga: Tercapainya SDGs pada 2030 butuh kolaborasi lintas negara
Baca juga: UINSU Medan berupa percepat pembangunan desa
Ia menambahkan, jumlah desa maju juga meningkat menjadi 23.035 desa pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 20.249 desa. Sedangkan jumlah desa berkembang pada tahun 2023 tercatat menurun menjadi 28.766 dari tahun sebelumnya 33.902. Begitu juga desa tertinggal turun menjadi 7.154 desa dan sangat tertinggal tersisa 4.850 desa.
"Kepala desa harus miliki strategi yang inovatif, kreatif, dan tidak monoton, selain itu harus memiliki visi ke depan agar menjadi desa mandiri dan meningkatkan perekonomian desa," katanya ditemui usai RUU APBN Tahun Anggaran 2024 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2023 - 2024, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu.
Menurutnya, kepemimpinan kades dapat mempengaruhi pada kemajuan sebuah desa yang akhirnya bermuara pada peningkatan daya saing desa. Ia menyampaikan, kepala desa dapat menggandeng akademisi atau perguruan tinggi agar mendapatkan masukan yang akhirnya melahirkan ide-ide baru untuk menggali potensi desa.
"Dengan menggandeng akademisi atau perguruan tinggi maka ada kajian akademisnya. Saya kira dengan begitu desa yang tadinya tidak tahu potensinya akan tergali potensinya," tuturnya. Ketika potensi desa tergali, lanjutnya, maka juga dapat menggerakkan roda ekonomi dan pembangunan desa, yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas SDM.
Sebelumnya, Kemendes PDTT RI mencatat, berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2023 jumlah desa dengan status mandiri di Indonesia meningkat menjadi 11.456 desa dari sebelumnya 6.238 di tahun 2022. "Terjadi perbaikan signifikan pada baseline IDM," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.
Baca juga: Tercapainya SDGs pada 2030 butuh kolaborasi lintas negara
Baca juga: UINSU Medan berupa percepat pembangunan desa
Ia menambahkan, jumlah desa maju juga meningkat menjadi 23.035 desa pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 20.249 desa. Sedangkan jumlah desa berkembang pada tahun 2023 tercatat menurun menjadi 28.766 dari tahun sebelumnya 33.902. Begitu juga desa tertinggal turun menjadi 7.154 desa dan sangat tertinggal tersisa 4.850 desa.