Tangerang (ANTARA) - Seluas tiga hektare lahan terbuka atau sawah milik warga Desa Patrasana, Kecamatan Keresek, Kabupaten Tangerang, Banten, ludes terbakar akibat ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab.

Kebakaran itu terjadi sejak Jumat (19/8) lalu ketika salah seorang warga setempat membakar lahan untuk berladang. "Perkiraan mulai terjadi kebakaran lahan ini sejak Jumat (19/8) lalu. Saya lihat tahu-tahu asap pekat membumbung tinggi. Saya terkejut, tidak tahu siapa yang membakar," terang Ahmad (40) salah seorang petani di Tangerang, Senin.

Sejak diketahui adanya kebakaran lahan tersebut, ia bersama puluhan warga lainnya turut membantu memadamkan api, agar tidak menjalar menuju permukiman rumah sekitar. "Sejak kebakaran itu kita langsung lapor pemadam, tapi sebelum tiba petugas pemadam, para warga sekitar ikut upaya pemadaman terlebih dahulu," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, seluas tiga sampai lima hektare lahan ludes terbakar. Namun beberapa bagian lahan sawah milik warga setempat itu dapat diselamatkan. "Alhamdulillah, karena sekarang sudah ditangani sama kita dan petugas pemadam, sebagian lahan sawah milik warga bisa diselamatkan. Meski memang lahan sawahnya tidak lagi produksi," ujarnya.

Akibatnya insiden kebakaran tersebut, menurutnya, pemilik lahan dan warga yang ada di sekitarnya jelas merasa dirugikan. "Tentu kita rugi, selain ini membahayakan keselamatan juga berdampak pada kesehatan lingkungan sekitar di kampung," ujarnya. 

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat sudah terjadi 10 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama bulan Agustus 2023 ini. Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menyebutkan dari 10 kasus itu setidaknya ada sekitar 12 hektare lahan yang terbakar. "Berdasarkan laporan ada sekitar 10 sampai 12 hektare lahan telah terbakar selama beberapa pekan ini," ucapnya.

Ia menerangkan dugaan penyebab awal kebakaran tersebut karena adanya unsur kesengajaan dari masyarakat. Guna memastikan dugaan itu, pihak berwenang yang melakukan penyelidikan. "Tapi biasanya itu berawal pembakaran sampah, ditambah saat ini cuaca kemarau jadi gampang merembet," jelasnya.

Ia mengungkapkan kasus kebakaran di sembilan wilayah kecamatan di Kabupaten Tangerang, diantaranya di Kecamatan Kresek, Gunung Kaler, dan Kronjo. "Kejadian ini berada di sembilan kecamatan, tapi pada umumnya di wilayah utara. Jadi hampir merata," paparnya.

Dalam upaya melakukan penanganan terhadap kasus tersebut, pemda setempat telah melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk memberikan imbauan kepada masyarakat tentang pelarangan pembakaran lahan atau pun sampah secara sembarangan.

Baca juga: Mamuju berlakukan tanggap darurat korban kebakaran
Baca juga: Halte TransJakarta Tendean beroperasi kembali

"Kedua, kita menginformasikan ke tingkat kecamatan/desa untuk memberikan sosialisasi terkait edukasi bahaya kebakaran lahan, serta kita minta kepada mereka untuk segera melaporkan jika diketahui ada kegiatan pembakaran lahan," katanya.


Pewarta : Azmi Syamsul Ma'arif
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024