Sebanyak 36 hektare lahan pertanian di Mataram terdampak banjir

id Dinas Pertanian,penangan banjir,sawah petani,Kota Mataram

Sebanyak 36 hektare lahan pertanian di Mataram terdampak banjir

Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membantu membersihkan  sawah petani dari sampah akibat luapan saluran hingga berdampak banjir. ANTARA/HO-Dinas Pertanian Kota Mataram.

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian(Distan)  Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan penanganan terhadap sekitar 36 hektare lahan pertanian yang tergenang banjir akibat cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini.

Sekretaris Distan Kota Mataram Tri Utami di Mataram, Sabtu, mengatakan penanganan puluhan hektare lahan pertanian yang berdampak banjir itu bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kota setempat.

"Penanganan di lakukan dengan penyedotan air di areal sawah dan pengangkutan sampah yang masuk ke sawah petani," katanya.

Baca juga: Normalisasi masif dilakukan di Lingkar Selatan Mataram guna cegah banjir

Menurutnya, lahan sawah petani Kota Mataram yang tergenang akibat banjir sekitar 36 hektare. Dengan perincian seluas 15 hektare di Kelurahan Karang Pule, kemudian 6 hektare di Geguntur dan sekitar 15 hektare di Kelurahan Pagesangan Timur.

Untuk di Kelurahan Karang Pule dan Geguntur, usia padi masih sekitar dua minggu, sehingga diprediksi masih bisa bertahan setelah dilakukan penyedotan dan pembersihan lahan dari sampah.

"Begitu juga kondisi padi petani di Kelurahan Pagesangan Timur yang berusia 84 hari, kondisinya rebah dan Insya Allah masih bisa panen. Tidak sampai gagal panen," katanya.

Baca juga: Dua sekolah di Kota Mataram diliburkan akibat banjir

Ia mengatakan banjir yang melanda areal pertanian di Kota Mataram itu salah satunya dipicu hujan deras yang merata dan sistem pengairan yang kurang baik.

Apalagi, lahan di selatan Kota Mataram sudah terlalu banyak alih fungsi, sehingga terjadi sedimentasi, pendangkalan dan air itu tergenang.

Terkait dengan itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Mataram untuk melakukan normalisasi saluran, baik dari sampah maupun sedimen guna menghindari potensi bencana serupa.

"Sementara untuk estimasi besaran kerugian yang dialami petani, kami masih melakukan pendataan," katanya.

Baca juga: Hujan petir guyur mayoritas kota besar Indonesia, termasuk Mataram