Mataram, 20/5 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) dan PT Shadana Arifnusa menjalin kerja sama dalam pengembangan tanaman cengkeh.

          Penandatanganan naskah kerja sama pengembangan tanaman cengkeh itu dilakukan Gubernur NTB, HM Zainul Majdi dan Dirut PT Shadana Arifnusa, Sunarjo Sampoerna, di Mataram, Rabu.

         Ikut menyaksikan penandatanganan naskah kerja sama tersebut  antara lain Ketua DPRD NTB H Suhaili FT, Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, H Abdul Malik dan sejumlah pejabat dari instansi terkait.

         Gubernur NTB mengatakan, daerah ini memiliki sumber daya alam yang menjanjikan, salah satu di antaranya adalah potensi perkebunan yang tidak hanya tembakau Virginia, tetapi juga cengkeh, kelapa, jarak, kemiri, asam, kapas dan berbagai komoditas lainnya.

          "Khusus komoditas cengkeh, pada era 1980-an hingga pertengahan 1990-an, pernah mencapai masa kejayaannya, hampir semua daerah di tanah air berlomba mengembangankan cengkeh," katanya.

        Ia mengatakan,  bahkan sejumlah daerah seperti Bali dan beberapa provinsi di Sulawesi, lahan pertanian dialihkan untuk tanaman cengkeh.

         "Ini disebabkan harga cengkeh saat itu mahal,   banyak petani tergiur untuk mendapatkan penghasilan yang besar. Namun setelah hasilnya melimpah dan hampir semua petani beralih ke cengkeh, pada pertengahan 1990-an harganya anjlok yang menimbulkan kerugian cukup besar bagi petani," katanya.

         Menurut gubernur, saat itu badan penyangga cengkeh yang dibentuk tidak bisa berbuat banyak untuk menstabilkan harga, upaya yang pernah dilakukan adalah dengan memusnahkan sebagian produksi cengkeh.

        "Dari catatan hitam perkembangan cengkeh tersebut, saya ingin mengingatkan  kerja sama ini diharapkan dapat menghidupkan kembali kejayaan cengkeh dengan nilai ekonomis dan kemanfaatan yang lebih tinggi bagi masyarakat khususnya petani," kata Zainul.

         Ia mengatakan,  PT Shadana Arifnusa selama ini menunjukkan komitmennya sebagai salah satu perusahaan yang memberikan perhatian pada perbaikan lingkungan hidup terutama konservasi daerah aliran sungai (DAS) hulu terkait usaha tembakau virginia.

         "Karena itu komitmen tersebut diharapkan juga diwujudkan dalam kerja sama pengembangan tanaman cengkeh, apalagi objek kerja sama ini adalah percepatan pengembangan  cengkeh untuk pemanfaatan sumber daya lahan kering di NTB," katanya. (*)

 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024