London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (7/9/2023), berbalik menguat dari penurunan selama tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terangkat 0,21 persen atau 15,58 poin menjadi menetap di 7.441,72 poin.
Indeks FTSE 100 merosot 0,16 persen atau 11,79 poin menjadi 7.426,14 poin pada Rabu (6/9/2023), setelah jatuh 0,20 persen atau 14,83 poin menjadi 7.437,93 poin pada Selasa (5/9/2023), dan berkurang 0,16 persen atau 11,78 poin menjadi 7.452,76 poin pada Senin (4/9/2023).
Melrose Industries PLC, sebuah perusahaan manufaktur kedirgantaraan Inggris yang berspesialisasi dalam membeli, berinvestasi, dan mendivestasi perusahaan teknik melambung 5,54 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan industri turbin gas aero, kelautan, dan industri untuk pesawat sipil dan militer multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC melonjak 4,24 persen; serta perusahaan utilitas listrik dan gas multinasional Inggris National Grid PLC bertambah 2,22 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Baca juga: Saham Inggris berbalik melemah, indeks berkurang 0,16 persen
Baca juga: Saham Prancis rugi kari keempat, indeks tergerus 0,24 persen
Diikuti oleh saham salah satu perusahaan pengemasan berbasis kertas terkemuka di dunia Smurfit Kappa Group PLC yang kehilangan 3,79 persen; serta perusahaan yang mengoperasikan rantai toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan santai bermerek JD Sports Fashion PLC menyusut 3,63 persen.