Biak (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Biak Numfor, Papua, memberikan bimbingan teknis (bimtek) parenting bagi 200 guru tenaga kependidikan dan orang tua siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) guna mencegah stunting pada anak di daerah setempat.
"Ada 200 peserta guru dan wali siswa PAUD yang mengikuti bimtek parenting pencegahan stunting anak," ujar Kepala Bidang Pendidikan Non-Formal dan PAUD Disdikbud Biak Endang Suhendi di Biak, Kamis.
Ia mengatakan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan tinggi badan berada di bawah standar. Dengan adanya bimtek parenting pencegahan stunting, lanjut Endang, diharapkan adanya keterlibatan para orang tua ikut membantu pencegahan stunting di lingkungan keluarga.
Endang menyebut lingkungan keluarga merupakan paling awal dalam berkontribusi langsung untuk mencegah stunting pada anak. "Ya, lewat bimtek parenting ini orang tua siswa bisa mendapat wawasan dan ilmu pengetahuan dari narasumber bimtek dalam mencegah stunting di setiap rumah tangga," ucapnya.
Endang menyebut orang tua merupakan ujung tombak pengasuhan anak, yang diharapkan mampu membantu mencegah stunting. Berdasarkan data, kasus stunting di Biak Numfor turun pada tahun 2021 mencapai 34 persen dan pada tahun 2022 kasus stunting turun menjadi 27,30 persen. Kemudian 2023 ditargetkan turun menjadi sebesar 14 persen.
Baca juga: Jumlah penderita stunting di Jonggat tercatat 207 orang
Baca juga: Sumba Barat targetkan stunting hanya sembilan persen pada 2024
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan, lanjutnya, pencegahan dan penurunan stunting dllakukan secara holistik, integratif dan berkualitas, melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.
"Ada 200 peserta guru dan wali siswa PAUD yang mengikuti bimtek parenting pencegahan stunting anak," ujar Kepala Bidang Pendidikan Non-Formal dan PAUD Disdikbud Biak Endang Suhendi di Biak, Kamis.
Ia mengatakan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan tinggi badan berada di bawah standar. Dengan adanya bimtek parenting pencegahan stunting, lanjut Endang, diharapkan adanya keterlibatan para orang tua ikut membantu pencegahan stunting di lingkungan keluarga.
Endang menyebut lingkungan keluarga merupakan paling awal dalam berkontribusi langsung untuk mencegah stunting pada anak. "Ya, lewat bimtek parenting ini orang tua siswa bisa mendapat wawasan dan ilmu pengetahuan dari narasumber bimtek dalam mencegah stunting di setiap rumah tangga," ucapnya.
Endang menyebut orang tua merupakan ujung tombak pengasuhan anak, yang diharapkan mampu membantu mencegah stunting. Berdasarkan data, kasus stunting di Biak Numfor turun pada tahun 2021 mencapai 34 persen dan pada tahun 2022 kasus stunting turun menjadi 27,30 persen. Kemudian 2023 ditargetkan turun menjadi sebesar 14 persen.
Baca juga: Jumlah penderita stunting di Jonggat tercatat 207 orang
Baca juga: Sumba Barat targetkan stunting hanya sembilan persen pada 2024
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan, lanjutnya, pencegahan dan penurunan stunting dllakukan secara holistik, integratif dan berkualitas, melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.