Sukabumi (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat telah menunjuk tujuh PMI tingkat daerah kabupaten/kota menjadi pusat keunggulan pembinaan Palang Merah Remaja (PMR) dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
"Ada tujuh PMI yang ditunjuk menjadi pusat keunggulan pembinaan PMR dan SPAB, di mana PMI tersebut sebagai role model atau panutan serta dijadikan sebagai referensi dan contoh bagi PMI kota/kabupaten lain di Indonesia," kata Ketua Bidang PMR dan Relawan PMI Pusat Sasongko Tedjo melalui telepon pada Sabtu.
PMI kabupaten/kota yang ditunjuk menjadi pusat keunggulan meliputi PMI Kota Sukabumi (Jawa Barat), Kabupaten Kebumen (Jawa Tengah), Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta), Kabupaten Buleleng (Bali), Kota Malang (Jawa Timur), Kota Jakarta Timur (DKI Jakarta), dan Kota Cilegon (Banten). Menurut Sasongko, pembentukan pusat keunggulan merupakan bagian dari upaya menjawab tantangan-tantangan baru dalam upaya penanganan bencana dan krisis kesehatan. Dia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas mitigasi masyarakat, termasuk pelajar, dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Menurut dia, para pelajar dan mahasiswa mesti dilatih siaga menghadapi dampak bencana dan satuan-satuan pendidikan harus punya rencana mitigasi dan penanganan bencana. Kepala Badan Diklat dan Litbang PMI Arifin M Hadi mengatakan bahwa PMI telah membuat nota kesepahaman kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengenai pemberdayaan SPAB.
Baca juga: PMI siagakan truk tanki atasi krisis air bersih di Sukabumi
Baca juga: PMI Jabar latih relawan siap mengikuti Jumbara
"Maka dari itu, PMI Pusat telah menunjuk tujuh PMI daerah untuk menjadi model, percontohan," katanya. Ia mengatakan bahwa ketujuh PMI tersebut sebelumnya telah menjalani proses penilaian dan verifikasi untuk menakar kesiapan mereka menjadi pusat keunggulan pembinaan PMR dan SPAB.
"Ada tujuh PMI yang ditunjuk menjadi pusat keunggulan pembinaan PMR dan SPAB, di mana PMI tersebut sebagai role model atau panutan serta dijadikan sebagai referensi dan contoh bagi PMI kota/kabupaten lain di Indonesia," kata Ketua Bidang PMR dan Relawan PMI Pusat Sasongko Tedjo melalui telepon pada Sabtu.
PMI kabupaten/kota yang ditunjuk menjadi pusat keunggulan meliputi PMI Kota Sukabumi (Jawa Barat), Kabupaten Kebumen (Jawa Tengah), Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta), Kabupaten Buleleng (Bali), Kota Malang (Jawa Timur), Kota Jakarta Timur (DKI Jakarta), dan Kota Cilegon (Banten). Menurut Sasongko, pembentukan pusat keunggulan merupakan bagian dari upaya menjawab tantangan-tantangan baru dalam upaya penanganan bencana dan krisis kesehatan. Dia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas mitigasi masyarakat, termasuk pelajar, dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Menurut dia, para pelajar dan mahasiswa mesti dilatih siaga menghadapi dampak bencana dan satuan-satuan pendidikan harus punya rencana mitigasi dan penanganan bencana. Kepala Badan Diklat dan Litbang PMI Arifin M Hadi mengatakan bahwa PMI telah membuat nota kesepahaman kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengenai pemberdayaan SPAB.
Baca juga: PMI siagakan truk tanki atasi krisis air bersih di Sukabumi
Baca juga: PMI Jabar latih relawan siap mengikuti Jumbara
"Maka dari itu, PMI Pusat telah menunjuk tujuh PMI daerah untuk menjadi model, percontohan," katanya. Ia mengatakan bahwa ketujuh PMI tersebut sebelumnya telah menjalani proses penilaian dan verifikasi untuk menakar kesiapan mereka menjadi pusat keunggulan pembinaan PMR dan SPAB.