Mataram (ANTARA) - Kecamatan Selaparang Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendukung rencana Dinas Perhubungan untuk mengolah kotoran kuda menjadi biogas sebagai salah satu solusi terhadap masalah limbah kotoran kuda saat ini.
"Tim dari Dinas Perhubungan (Dishub) sudah datang ke kantor kami dan ingin mengadopsi program instalasi BioMiru (biogas mini rumahan) yang sudah kami terapkan dari sampah organik dengan menggunakan kotoran kuda," kata Camat Selaparang Kota Mataram Zulkarwin di Mataram, Selasa.
Menurutnya, berdasarkan dari penjelasan tim pelaksana program BioMiru di Kelurahan Rembiga yang sudah berjalan hampir satu tahun mengatakan, biogas dari kotoran kuda hasilnya bisa lebih bagus.
Karena itu seperti gayung bersambut, pihak Kecamatan Selaparang menyambut baik rencana Dishub yang akan melaksanakan pengolahan limbah kotoran kuda jadi biogas.
"Program tersebut, akan coba kami laksanakan salah satu kandang kumpul warga di Kelurahan Karang Baru," katanya.
Dalam konsepnya, lanjut Zulkarwin, selain akan mengolah limbah kotoran kuda di kandang kumpul, areal kandang kumpul tersebut juga bisa dijadikan sebagai tempat menghimpun kotoran kuda.
Pasalnya selama ini, para kusir Cidomo yang sudah mengumpulkan kotoran kuda dengan menggunakan penampung kotoran sering bingung mau dibuang kemana.
Karena itu, jika program biogas dari limbah kotoran kuda ini bisa berjalan maka kandang kumpul di Karang Baru bisa menjadi lokasi pembuangan untuk kemudian dimanfaatkan lagi.
"Semoga rencana ini bisa terwujud sebagai solusi penanganan limbah kotoran kuda," katanya.
Menurut dia Kelurahan Rembiga merupakan salah satu dari sembilan kelurahan di Kecamatan Selaparang yang memiliki program inovasi teknologi dan budaya.
Salah satu program inovasi teknologi yang sudah dilaksanakan saat ini program pemilihan sampah rumah tangga disinergikan dengan BioMiru, sebagai solusi pengolahan limbah sampah rumah tangga menjadi energi.
"Alhamdulillah, dari inovasi itu kini sudah ada tujuh KK yang melakukan pengolahan sampah organik menjadi biogas dan langsung dimanfaatkan," katanya.
"Tim dari Dinas Perhubungan (Dishub) sudah datang ke kantor kami dan ingin mengadopsi program instalasi BioMiru (biogas mini rumahan) yang sudah kami terapkan dari sampah organik dengan menggunakan kotoran kuda," kata Camat Selaparang Kota Mataram Zulkarwin di Mataram, Selasa.
Menurutnya, berdasarkan dari penjelasan tim pelaksana program BioMiru di Kelurahan Rembiga yang sudah berjalan hampir satu tahun mengatakan, biogas dari kotoran kuda hasilnya bisa lebih bagus.
Karena itu seperti gayung bersambut, pihak Kecamatan Selaparang menyambut baik rencana Dishub yang akan melaksanakan pengolahan limbah kotoran kuda jadi biogas.
"Program tersebut, akan coba kami laksanakan salah satu kandang kumpul warga di Kelurahan Karang Baru," katanya.
Dalam konsepnya, lanjut Zulkarwin, selain akan mengolah limbah kotoran kuda di kandang kumpul, areal kandang kumpul tersebut juga bisa dijadikan sebagai tempat menghimpun kotoran kuda.
Pasalnya selama ini, para kusir Cidomo yang sudah mengumpulkan kotoran kuda dengan menggunakan penampung kotoran sering bingung mau dibuang kemana.
Karena itu, jika program biogas dari limbah kotoran kuda ini bisa berjalan maka kandang kumpul di Karang Baru bisa menjadi lokasi pembuangan untuk kemudian dimanfaatkan lagi.
"Semoga rencana ini bisa terwujud sebagai solusi penanganan limbah kotoran kuda," katanya.
Menurut dia Kelurahan Rembiga merupakan salah satu dari sembilan kelurahan di Kecamatan Selaparang yang memiliki program inovasi teknologi dan budaya.
Salah satu program inovasi teknologi yang sudah dilaksanakan saat ini program pemilihan sampah rumah tangga disinergikan dengan BioMiru, sebagai solusi pengolahan limbah sampah rumah tangga menjadi energi.
"Alhamdulillah, dari inovasi itu kini sudah ada tujuh KK yang melakukan pengolahan sampah organik menjadi biogas dan langsung dimanfaatkan," katanya.