Mataram (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai menyiapkan konsep uji coba program pengolahan kotoran kuda menjadi sumber biogas sebagai pengganti gas alam.
"Uji coba akan kami lakukan dalam skala kecil di bagian belakang kantor kami (Dinas Perhubungan)," kata Kepala Dishub Kota Mataram Zulkarwin, di Mataram, Selasa.
Dia menyatakan, untuk uji coba tersebut kebutuhan kotoran kuda akan diambil dari salah satu pasar tradisional yakni Pasar Sindu Cakranegara.
Pertimbangannya, karena alat transportasi cidomo yang ditarik dengan menggunakan tenaga kuda banyak beroperasi di pasar tersebut. Selain itu, jarak Pasar Sindu dengan Kantor Dishub Kota Mataram relatif dekat.
Di samping itu, pihaknya juga sedang menghitung volume kotoran kuda di Pasar Sindu, serta potensi volume biogas yang bisa dihasilkan. Dishub setempat juga sedang berhitung terkait kebutuhan anggaran. Untuk pembuatan sumur penampungan dibutuhkan sekitar Rp9 juta, dengan produksi biogas bisa mencapai sekitar 20 kilogram.
"Konsep uji coba yang kami siapkan ini, masih skala kecil untuk memenuhi kebutuhan kami di areal kantor," katanya pula.
Zulkarwin menargetkan, uji coba pengolahan kotoran kuda menjadi biogas itu paling lambat dilaksanakan awal tahun 2025, sebab untuk tahun ini anggaran uji coba belum siap.
"Tahun ini, kami siapkan konsep secara matang agar bisa berjalan maksimal," katanya lagi.
Selain itu, Dishub juga harus memikirkan kemana biogas akan didistribusikan ketika produksi biogas berlebih, sehingga jangan sampai ke depan Kantor Dishub Mataram terkesan jadi pusat penampungan kotoran kuda.
Terkait dengan itu juga, Dishub akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat untuk melakukan uji coba juga di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan.
Baca juga: Kejari Bima tuntaskan penyidikan kasus korupsi kapal kayu Dishub
Baca juga: Dishub petakan kendala capaian retribusi parkir di Mataram
"Tujuannya, ketika hasil pengolahan kotoran kuda berlebih selain bisa untuk bahan bakar biogas juga dapat dimanfaatkan jadi listrik untuk penerang di areal RTH," katanya.
Sebelum tahap uji coba, Dishub Mataram saat ini sedang melakukan edukasi kepada para kusir cidomo agar kooperatif menggunakan kantong kotoran kuda agar tidak tercecer di jalan, kemudian dikumpulkan pada satu tempat yang disepakati.
"Hal ini tentu dapat memudahkan petugas DLH untuk mengangkut ke kantor kami," katanya pula.