Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalokasikan anggaran Rp200 miliar pada APBD 2024 untuk mendukung percepatan penurunan angka kemiskinan di daerah setempat.
"Angka kemiskinan di Lombok Tengah di 2023 ini masih mencapai 12,89 persen," kata Kepala Bapperinda Lombok Tengah Lalu Wiranata, di Praya, Senin.
Oleh karena itu, fokus pembangunan di Lombok Tengah pada 2024 itu diarahkan untuk mendukung percepatan penurunan angka kemiskinan. Selain itu, untuk mendukung percepatan penurunan stunting 14 persen tahun 2024 sesuai dengan target nasional.
"Fokus pembangunan Lombok Tengah itu lebih kepada penurunan angka kemiskinan dan stunting. Namun, peningkatan pertumbuhan ekonomi juga terus dilakukan," katanya lagi.
Ia mengatakan, anggaran Rp200 miliar tersebut disebar di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD), sehingga dana tersebut diarahkan untuk peningkatan sanitasi, penataan jalan lingkungan, pemberian bantuan dan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan.
"Program yang dilaksanakan itu lebih pada peningkatan sumber daya manusia dan pengerjaan fisik atau tidak dalam bantuan langsung tunai," katanya lagi.
Dia mengatakan, anggaran yang dialokasikan pemerintah daerah untuk mendukung penurunan angka kemiskinan itu tidak jauh beda dengan anggaran yang diberikan di 2023. Sehingga diharapkan program yang dilaksanakan dapat mendukung penurunan angka kemiskinan dan angka stunting di Lombok Tengah.
"Angka stunting di Lombok Tengah saat ini sudah di bawah target nasional yakni 14 persen," katanya pula.
Ia mengatakan, dana Rp200 miliar tersebut juga merupakan bagian dari program pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Lombok Tengah, yang diharapkan untuk mendukung penurunan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Artinya selain program untuk OPD, dana itu juga untuk anggaran Pokir DPRD Lombok Tengah," katanya lagi.
"Angka kemiskinan di Lombok Tengah di 2023 ini masih mencapai 12,89 persen," kata Kepala Bapperinda Lombok Tengah Lalu Wiranata, di Praya, Senin.
Oleh karena itu, fokus pembangunan di Lombok Tengah pada 2024 itu diarahkan untuk mendukung percepatan penurunan angka kemiskinan. Selain itu, untuk mendukung percepatan penurunan stunting 14 persen tahun 2024 sesuai dengan target nasional.
"Fokus pembangunan Lombok Tengah itu lebih kepada penurunan angka kemiskinan dan stunting. Namun, peningkatan pertumbuhan ekonomi juga terus dilakukan," katanya lagi.
Ia mengatakan, anggaran Rp200 miliar tersebut disebar di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD), sehingga dana tersebut diarahkan untuk peningkatan sanitasi, penataan jalan lingkungan, pemberian bantuan dan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan.
"Program yang dilaksanakan itu lebih pada peningkatan sumber daya manusia dan pengerjaan fisik atau tidak dalam bantuan langsung tunai," katanya lagi.
Dia mengatakan, anggaran yang dialokasikan pemerintah daerah untuk mendukung penurunan angka kemiskinan itu tidak jauh beda dengan anggaran yang diberikan di 2023. Sehingga diharapkan program yang dilaksanakan dapat mendukung penurunan angka kemiskinan dan angka stunting di Lombok Tengah.
"Angka stunting di Lombok Tengah saat ini sudah di bawah target nasional yakni 14 persen," katanya pula.
Ia mengatakan, dana Rp200 miliar tersebut juga merupakan bagian dari program pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Lombok Tengah, yang diharapkan untuk mendukung penurunan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Artinya selain program untuk OPD, dana itu juga untuk anggaran Pokir DPRD Lombok Tengah," katanya lagi.