Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin memberikan dukungan kepada para pembudidaya ikan dengan stimulus bantuan agar mereka bisa mandiri dalam melakukan usaha budidaya perikanan tersebut.
"Kami memberikan dukungan dalam mengembangkan potensi budidaya perikanan melalui pemberian bantuan obat-obatan serta peralatan pendukung perikanan," katanya saat memberikan sambutan dalam kegiatan sosialisasi nilai tukar pembudidaya ikan (NTPI) di aula Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) kota setempat, Selasa.
Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo akan memberikan bantuan obat untuk budidaya ikan pada tahun 2024 untuk kemungkinan adanya virus dan ada alat untuk tes uji air.
"Dengan bantuan yang sudah diberikan itu diharapkan para pembudidaya ikan bisa mandiri dan bisa berkembang lebih besar lagi," tuturnya.
Ia menjelaskan sosialisasi NTPI dapat selaras dengan visi misi pembangunan Kota Probolinggo sekaligus menyamakan pemahaman bersama antara pemerintah dengan masyarakat khususnya di bidang perikanan.
"Hal itu menjadikan penyemangat dan menyamakan suatu persepsi, kadang-kadang pola pikir biasanya sama teori-teori terkadang itu perlu ada pemahaman," katanya.
Sementara Kepala DKPPP Kota Probolinggo Aries Santoso mengatakan bahwa standar angka NTPI itu diperoleh dari perbandingan besarnya harga yang diterima pembudidaya dengan harga yang dibayarkan oleh pembudidaya untuk biaya konsumsi rumah tangga serta biaya produksi perikanan.
"Apabila rasio tersebut nilainya di atas 1 atau lebih dari 1 dapat dikatakan bahwa keluarga pembudidaya tersebut secara ekonomi sejahtera dan sebaliknya bila nilai kurang dari 1 maka secara ekonomi keluarga pembudidaya tersebut belum sejahtera," katanya.
Baca juga: Pemprov Sumsel dukung pelestarian ikan arwana berbasis komunitas
Baca juga: KKP-DPR bersinergi tingkatkan produksi budi daya air tawar
Berdasarkan data tahun 2022, jumlah pembudidaya ikan di Kota Probolinggo mencapai 360 orang dengan hasil produksi budidaya ikan mencapai 355,6 ton setiap tahun atau setara Rp9,1 miliar yang berasal dari komoditas ikan air payau dan ikan air tawar.
"Kami memberikan dukungan dalam mengembangkan potensi budidaya perikanan melalui pemberian bantuan obat-obatan serta peralatan pendukung perikanan," katanya saat memberikan sambutan dalam kegiatan sosialisasi nilai tukar pembudidaya ikan (NTPI) di aula Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) kota setempat, Selasa.
Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo akan memberikan bantuan obat untuk budidaya ikan pada tahun 2024 untuk kemungkinan adanya virus dan ada alat untuk tes uji air.
"Dengan bantuan yang sudah diberikan itu diharapkan para pembudidaya ikan bisa mandiri dan bisa berkembang lebih besar lagi," tuturnya.
Ia menjelaskan sosialisasi NTPI dapat selaras dengan visi misi pembangunan Kota Probolinggo sekaligus menyamakan pemahaman bersama antara pemerintah dengan masyarakat khususnya di bidang perikanan.
"Hal itu menjadikan penyemangat dan menyamakan suatu persepsi, kadang-kadang pola pikir biasanya sama teori-teori terkadang itu perlu ada pemahaman," katanya.
Sementara Kepala DKPPP Kota Probolinggo Aries Santoso mengatakan bahwa standar angka NTPI itu diperoleh dari perbandingan besarnya harga yang diterima pembudidaya dengan harga yang dibayarkan oleh pembudidaya untuk biaya konsumsi rumah tangga serta biaya produksi perikanan.
"Apabila rasio tersebut nilainya di atas 1 atau lebih dari 1 dapat dikatakan bahwa keluarga pembudidaya tersebut secara ekonomi sejahtera dan sebaliknya bila nilai kurang dari 1 maka secara ekonomi keluarga pembudidaya tersebut belum sejahtera," katanya.
Baca juga: Pemprov Sumsel dukung pelestarian ikan arwana berbasis komunitas
Baca juga: KKP-DPR bersinergi tingkatkan produksi budi daya air tawar
Berdasarkan data tahun 2022, jumlah pembudidaya ikan di Kota Probolinggo mencapai 360 orang dengan hasil produksi budidaya ikan mencapai 355,6 ton setiap tahun atau setara Rp9,1 miliar yang berasal dari komoditas ikan air payau dan ikan air tawar.