Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menyiapkan tempat penampungan sementara kotoran kuda di sejumlah pasar tradisional guna mendukung program pengolahan kotoran kuda menjadi sumber biogas sebagai pengganti gas alam.
"Apapun yang menjadi keputusan pemerintah kota dan bisa memberikan manfaat serta dampak positif bagi masyarakat, siap kami dukung," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Kamis.
Hal tersebut disampaikannya menyikapi rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram yang akan mengolah kotoran kuda menjadi biogas untuk memasok kebutuhan di Bumi Perkemahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan.
Karenanya, pihaknya berjanji akan memenuhi kebutuhan fasilitas penampungan kotoran kuda di pasar tradisional yang menjadi tempat mangkal Cidomo pada awal tahun 2024, karena DLH juga perlu berkoordinasi dengan pihak terkait terutama Dishub.
Salah satunya, terkait apakah kotoran kuda yang telah ditampung itu akan diangkat sendiri oleh petugas Dishub atau petugas DLH ke lokasi pengolahan kotoran kuda menjadi biogas.
"Selain itu, kita perlu tahu apakah penampungan kotoran kuda disiapkan pada 19 titik sesuai dengan jumlah pasar tradisional atau-kah hanya pasar-pasar yang masuk skala besar dan masalah lainnya," katanya.
Sementara terkait rencana lokasi pengolahan kotoran kuda menjadi biogas di RTH Pagutan, Denny yang juga menjadi Plt Kepala Dinas Pariwisata itu menyatakan siap menyiapkan lahan sesuai kebutuhan.
Apalagi di luar RTH Pagutan yang luasnya delapan hektare, Pemerintah Kota Mataram juga punya lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pengolahan kotoran kuda menjadi biogas.
"Dengan demikian, aktivitas pengolahan limbah tersebut tidak mengganggu kegiatan yang ada di areal RTH Pagutan sebagai ruang publik," kata Nizar Denny Cahyadi.
Pada prinsipnya, kata Denny lagi, pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap rencana ini sebagai bagian solusi untuk penanganan limbah kotoran kuda yang selama ini menjadi masalah dan kerap kali dikeluhkan masyarakat.
"Jika kotoran kuda ini sudah ditangani dengan baik, kita yakin ruas jalan di Kota Mataram bisa bersih dari kotoran kuda," katanya.
"Apapun yang menjadi keputusan pemerintah kota dan bisa memberikan manfaat serta dampak positif bagi masyarakat, siap kami dukung," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Kamis.
Hal tersebut disampaikannya menyikapi rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram yang akan mengolah kotoran kuda menjadi biogas untuk memasok kebutuhan di Bumi Perkemahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan.
Karenanya, pihaknya berjanji akan memenuhi kebutuhan fasilitas penampungan kotoran kuda di pasar tradisional yang menjadi tempat mangkal Cidomo pada awal tahun 2024, karena DLH juga perlu berkoordinasi dengan pihak terkait terutama Dishub.
Salah satunya, terkait apakah kotoran kuda yang telah ditampung itu akan diangkat sendiri oleh petugas Dishub atau petugas DLH ke lokasi pengolahan kotoran kuda menjadi biogas.
"Selain itu, kita perlu tahu apakah penampungan kotoran kuda disiapkan pada 19 titik sesuai dengan jumlah pasar tradisional atau-kah hanya pasar-pasar yang masuk skala besar dan masalah lainnya," katanya.
Sementara terkait rencana lokasi pengolahan kotoran kuda menjadi biogas di RTH Pagutan, Denny yang juga menjadi Plt Kepala Dinas Pariwisata itu menyatakan siap menyiapkan lahan sesuai kebutuhan.
Apalagi di luar RTH Pagutan yang luasnya delapan hektare, Pemerintah Kota Mataram juga punya lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pengolahan kotoran kuda menjadi biogas.
"Dengan demikian, aktivitas pengolahan limbah tersebut tidak mengganggu kegiatan yang ada di areal RTH Pagutan sebagai ruang publik," kata Nizar Denny Cahyadi.
Pada prinsipnya, kata Denny lagi, pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap rencana ini sebagai bagian solusi untuk penanganan limbah kotoran kuda yang selama ini menjadi masalah dan kerap kali dikeluhkan masyarakat.
"Jika kotoran kuda ini sudah ditangani dengan baik, kita yakin ruas jalan di Kota Mataram bisa bersih dari kotoran kuda," katanya.