Makassar (ANTARA) - Sulawesi Selatan memiliki potensi sebanyak 300 lebih air terjun yang dapat menjadi destinasi wisata baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
"Sekitar 300 lebih potensi air terjun di Sulsel yang belum dikelola, padahal potensi ini dapat menjadi destinasi wisata baru," kata Makmur Jaya, Penulis Buku "Mengalir dari Hulu ke Hilir, Pesona 101 Air Terjun di Sulawesi Selatan" di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan dari hasil catatan perjalanan dan survei ke-23 kabupaten/kota di Sulsel diketahui banyak potensi air terjun yang belum dikelola pemerintah atau masyarakat setempat karena tantangan medan dan aksesibilitas ke lokasi belum memadai.
Menurut dia, survei dan kunjungan lokasi untuk mengabadikan momen gambar ataupun pendataan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel telah memfasilitasi, termasuk pembuatan dan peluncuran buku tersebut.
Buku tersebut akan menjadi referensi BI dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini melalui sektor pariwisata yang diharapkan dapat menjadi referensi kebijakan pemerintah daerah, khususnya Dinas Pariwisata setempat, katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Makassar Zamhir Islamie mengatakan semua potensi pariwisata di Sulsel dapat bersinergi dengan program pariwisata di Kota Makassar.
Baca juga: Merangin Jambi melatih pemandu wisata telusuri goa
Baca juga: NTB berharap meraih juara destinasi pariwisata ramah Muslim dunia
"Kota Makassar sebagai ibu kota Provinsi Sulsel, sekaligus menjadi hub Kawasan Timur Indonesia dapat membantu mempromosikan destinasi baru tersebut ," katanya.
Hal itu, kata dia, termasuk mendorong investor yang berminat membantu membangun dan mengelola potensi wisata alam air terjun yang tersebar di Sulsel.
"Sekitar 300 lebih potensi air terjun di Sulsel yang belum dikelola, padahal potensi ini dapat menjadi destinasi wisata baru," kata Makmur Jaya, Penulis Buku "Mengalir dari Hulu ke Hilir, Pesona 101 Air Terjun di Sulawesi Selatan" di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan dari hasil catatan perjalanan dan survei ke-23 kabupaten/kota di Sulsel diketahui banyak potensi air terjun yang belum dikelola pemerintah atau masyarakat setempat karena tantangan medan dan aksesibilitas ke lokasi belum memadai.
Menurut dia, survei dan kunjungan lokasi untuk mengabadikan momen gambar ataupun pendataan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel telah memfasilitasi, termasuk pembuatan dan peluncuran buku tersebut.
Buku tersebut akan menjadi referensi BI dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini melalui sektor pariwisata yang diharapkan dapat menjadi referensi kebijakan pemerintah daerah, khususnya Dinas Pariwisata setempat, katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Makassar Zamhir Islamie mengatakan semua potensi pariwisata di Sulsel dapat bersinergi dengan program pariwisata di Kota Makassar.
Baca juga: Merangin Jambi melatih pemandu wisata telusuri goa
Baca juga: NTB berharap meraih juara destinasi pariwisata ramah Muslim dunia
"Kota Makassar sebagai ibu kota Provinsi Sulsel, sekaligus menjadi hub Kawasan Timur Indonesia dapat membantu mempromosikan destinasi baru tersebut ," katanya.
Hal itu, kata dia, termasuk mendorong investor yang berminat membantu membangun dan mengelola potensi wisata alam air terjun yang tersebar di Sulsel.